Dokumen rahasia negara AS telah ditemukan di rumah mantan wakil presiden Amerika Serikat Mike Pence, di Indiana, dalam dua kotak kecil.
Washington, AS (Xinhua) – Mantan wakil presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence mengatakan kepada Kongres pada Selasa (24/1) bahwa dokumen-dokumen rahasia telah ditemukan di rumahnya di Indiana.
Ketua Komite Pengawasan dan Pertanggungjawaban Parlemen James Comer mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Pence menghubungi pada Selasa tentang dokumen yang salah tempat tersebut.
“Dia setuju untuk bekerja sama sepenuhnya dengan pengawasan kongres dan menjawab pertanyaan apa pun yang kami miliki tentang masalah ini,” kata Comer tentang Pence, yang menjabat sebagai wakil presiden AS dari Januari 2017 hingga Januari 2021 di bawah Donald Trump.
Tim Pence dilaporkan memberi tahu Arsip Nasional pekan lalu bahwa sejumlah kecil dokumen rahasia potensial ditemukan dalam dua kotak kecil.
Dokumen-dokumen tersebut dikumpulkan oleh agen federal di rumah Pence di Carmel, Indiana, pada Kamis (19/1) malam saat Pence berada di Washington DC.
Departemen Kehakiman AS (Department of Justice/DOJ) dan Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI) dikatakan telah meluncurkan peninjauan dokumen dan mencari tahu bagaimana dokumen tersebut berada di kediaman Pence di Indiana.
Penasihat khusus sedang menyelidiki secara terpisah tentang penanganan dokumen rahasia oleh Trump dan Presiden AS Joe Biden.
Trump membawa ratusan catatan rahasia setelah mengakhiri masa kepresidenannya dan menolak permintaan berbulan-bulan untuk mengembalikannya ke pemerintah federal, kata DOJ, mencatat bahwa pihaknya harus mendapatkan surat perintah penggeledahan untuk mengambil dokumen-dokumen tersebut.
FBI menggeledah rumah Biden di Wilmington, Delaware, pekan lalu dan menemukan dokumen tambahan dengan tanda rahasia, menurut pengacaranya.
Penemuan itu adalah keempat kalinya sejak November 2022 bahwa catatan atau materi rahasia ditemukan di alamat pribadi Biden.
Sebuah survei yang dilakukan oleh ABC News/Ipsos baru-baru ini menemukan bahwa sebagian besar penduduk Amerika Serikat meyakini bahwa Trump dan Biden bertindak tidak tepat dalam menangani dokumen rahasia negara AS.
Laporan: Redaksi