Banner

Dengan masker aktivitas masyarakat Taiwan normal

Sejumlah penumpang masuk ke gerbong di Stasiun Utama Taipei pada Sabtu (8/2/2020). (Indonesia Window)

Taipei, Taiwan (Indonesia Window) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya menetapkan kondisi darurat atas wabah virus corona dengan status Public Health Emergency of International concer (PHEIC) atau Darurat Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia.

Status tersebut ditetapkan pada 31 Januari 2020 menyusul jumlah kasus yang terus bertambah menjadi 34.000 dan kematian 722 orang di China.

Selain China dimana virus tersebut mulai menyebar, yakni di Kota Wuhan, 25 negara juga melaporkan memiliki kasus virus  corona.

Taiwan, yang secara geografi berada dekat dengan China (sekitar 2.100 km, sekira 2,3 jam perjalanan lewat udara) melaporkan memiliki 11 kasus corona.

Media setempat melaporkan bahwa para pasien telah mendapatkan penanganan medis yang baik dan berada di ruang isolasi guna mencegah penularan. Beberapa dari mereka bahkan dikabarkan semakin membaik.

Meski demikian, masyarakat Taiwan tetap waspada akan kemungkinan penularan virus corona.

Mengenakan masker, terutama di tempat-tempat umum yang ramai dan cenderung tertutup seperti bandara dan stasiun kereta, adalah upaya mereka untuk mengurangi risiko tertular virus corona.

Cairan pembersih tangan juga disediakan di berbagai tempat umum.

Sejauh ini aktivitas masyarakat Taiwan berjalan normal seperti saat belum terjadinya wabah tersebut.

Bahkan, Festival Lentera yang merupakan salah satu acara besar nasional untuk merayakan 15 hari setelah memasuki tahun baru China atau dikenal dengan “Cap Go Meh” tetap digelar di Taichung dan diharapkan menarik banyak pengunjung, termasuk wisatawan asing.

Festival Lentera 2020 pada 8 hingga 23 Februari  di Taichung (sekitar 167 km dari ibu kota Taipei) bertema Dazzling Taichung atau Taichung yang mempesona.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan