Jakarta (Indonesia Window) – Orang Taiwan paling menginginkan vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Amerika Serikat Moderna, dan kemitraan Pfizer dan produsen Jerman BioNTech, menurut survei baru-baru ini yang dirilis Rabu (16/6) oleh oposisi Kuomintang (KMT).
Dalam hal kebijakan pemerintah tentang pencegahan penyakit, 65,1 persen responden berpendapat pemerintah harus melakukan skrining universal untuk COVID-19 guna membendung penularan lebih lanjut, survei tentang situasi COVID-19 domestik, dan masalah vaksin.
Survei mengenai langkah-langkah manajemen dan pengendalian epidemic menunjukkan, 50,1 persen responden percaya bahwa langkah-langkah pemerintah tidak sesuai dengan standar persiapan pencegahan; 49,9 persen menyatakan kekhawatiran tentang vaksin domestik Taiwan yang tidak dapat memperoleh sertifikasi internasional.
Survei tersebut mengungkapkan bahwa Moderna, Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson’s adalah empat merek vaksin teratas yang paling ingin diperoleh oleh Taiwan dalam melawan COVID-19. Sementara kandidat vaksin yang dikembangkan oleh Medigen Vaccine Biologics dan United Biomedical Inc. Taiwan berada di bagian bawah daftar tersebut.
Tentang kegagalan pemerintah pusat untuk mengamankan pasokan vaksin COVID-19 yang cukup, 66 persen responden mengatakan bahwa pemerintah daerah atau perusahaan swasta harus diizinkan untuk membantu menegosiasikan dan mendapatkan vaksin dari luar negeri, menurut jajak pendapat itu.
Saat mengungkap hasil survei pada konferensi pers, ketua Komite Komunikasi KMT Wang Yu-min meminta Presiden Tsai Ing-wen untuk mendapatkan vaksin yang lebih aman dengan kemanjuran tinggi.
Huang Hsin-hua, wakil ketua think tank KMT, National Policy Foundation, menyarankan agar pemerintah menggunakan kandidat vaksin domestik hanya sebagai cadangan untuk vaksin impor karena mereka telah menyelesaikan atau masih dalam uji coba tahap kedua, sementara uji coba tahap ketiga yang biasanya digunakan untuk menentukan kemanjuran belum dimulai.
Jajak pendapat KMT dilakukan dari 7-9 Juni di antara warga Taiwan berusia 20 tahun ke atas di seluruh wilayah, dengan 1.050 tanggapan yang valid.
Survei tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin kesalahan plus atau minus 2,98 poin persentase.
Laporan: Redaksi