Badan Antidoping China (Chinese Anti-Doping Agency/CHINADA) mendesak sejumlah outlet media tertentu untuk mulai “menghormati fakta” setelah penuntut independen menemukan Badan Antidoping Dunia (World Anti-Doping Agency/WADA) tidak “bias” dalam menangani kasus kontaminasi yang melibatkan 23 perenang China.
Beijing, China (Xinhua) – Badan Antidoping China (Chinese Anti-Doping Agency/CHINADA) mendesak sejumlah outlet media tertentu untuk mulai “menghormati fakta” setelah penuntut independen menemukan Badan Antidoping Dunia (World Anti-Doping Agency/WADA) tidak “bias” dalam menangani kasus kontaminasi yang melibatkan 23 perenang China.
WADA menggelar rapat eksekutif luar biasa secara daring (online) pada Selasa (9/7) di Montreal untuk membahas laporan sementara yang disampaikan Eric Cottier, terkait tinjauannya terhadap penanganan WADA atas keputusan CHINADA yang tidak menghukum 23 perenang China yang dinyatakan positif mengonsumsi obat jantung trimetazidine (TMZ) di sebuah kamp pelatihan tujuh bulan sebelum Olimpiade Tokyo yang ditunda pada 2021.
CHINADA menetapkan bahwa para atlet tersebut secara tidak disengaja mengonsumsi zat itu, dan WADA kemudian tidak mengajukan banding atas keputusan CHINADA, sehingga memicu kritik dari para atlet dan Badan Antidoping Amerika Serikat (United States Anti-Doping Agency/USADA), yang menyatakan ada upaya untuk menutup-nutupi insiden tersebut.
“Hal ini menunjukkan bahwa temuan dan keputusan investigasi CHINADA dalam kasus ini masuk akal, dan tidak ada yang disebut cerita yang ‘ditutup-tutupi’ seperti tudingan tak berdasar dan sengaja dibuat oleh USADA serta media tertentu, termasuk New York Times dan lembaga penyiaran Jerman ARD, kata CHINADA dalam pernyataannya pada Jumat (12/7). “Laporan penuntut independen itu juga membuktikan bahwa sistem antidoping global yang ada bersifat terbuka, transparan, dan dapat dipercaya oleh para atlet di seluruh dunia.”
CHINADA terus menekankan bahwa karena penanganan kasus ini terbukti objektif dan adil, “USADA dan media tertentu yang dipimpin oleh New York Times dan ARD” harus “menghormati fakta, menghadapi kebenaran, berhenti membuat cerita karangan untuk mengaburkan yang benar dan salah serta menghasut publik.”
Pernyataan tersebut juga menyerukan kepada media untuk “berhenti memolitisasi antidoping dan merusak kepercayaan diri dan kepercayaan atlet terhadap sistem tata kelola antidoping global,” sembari menegaskan kembali kesediaan China untuk berkontribusi pada upaya antidoping global.
“Dengan ini kami menegaskan kembali bahwa CHINADA, seperti yang selalu dilakukan, akan memperjuangkan hak dan kepentingan para atlet serta integritas dalam olahraga dengan kemandirian, ketidakberpihakan, profesionalisme, dan keterbukaan,” papar CHINADA.
“Kami berharap dapat bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan demi stabilitas, persatuan, dan peningkatan sistem antidoping global.”
Laporan: Redaksi