Banner

COVID-19 sebabkan kemunduran dalam pembelajaran anak-anak di AS

Seorang wanita yang mengenakan pakaian berwarna hijau menarik kereta yang membawa sejumlah anak di Chicago, Amerika Serikat, pada 12 Maret 2022. (Xinhua/Vincent D. Johnson)

Kemunduran dalam pembelajaran selama lebih dari setengah tahun ajaran untuk pelajaran matematika dan hampir seperempat tahun ajaran untuk pelajaran membaca dialami oleh anak-anak Amerika Serikat sebagai dampak ekstensif pandemik COVID-19.

 

New York City, AS (Xinhua) – Sebuah analisis tentang skala gangguan terhadap pendidikan anak-anak Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa rata-rata siswa mengalami kemunduran dalam pembelajaran selama lebih dari setengah tahun ajaran untuk pelajaran matematika dan hampir seperempat tahun ajaran untuk pelajaran membaca.

Sejumlah distrik juga dilaporkan mengalami kemunduran rata-rata yang skalanya lebih dari dua kali lipat dibanding angka tersebut, atau lebih buruk, menurut laporan The Associated Press (AP) pekan lalu.

“Pembelajaran daring (dalam jaringan) memainkan peran utama, tetapi siswa mengalami kemunduran signifikan bahkan ketika mereka dengan cepat kembali ke sekolah, terutama dalam nilai matematika di lingkungan berpenghasilan rendah,” sebut laporan itu.

Beberapa tenaga pengajar menentang gagasan untuk mengukur hilangnya pengetahuan (learning loss) pascakrisis yang telah menewaskan lebih dari 1 juta penduduk Amerika Serikat. Nilai pelajaran membaca dan matematika tidak menggambarkan keseluruhan kisah tentang apa yang terjadi pada seorang anak, tetapi itu adalah satu dari segelintir aspek perkembangan anak yang dapat diukur secara andal di tingkat nasional, menurut laporan tersebut.

Banner
Kemunduran dalam pembelajaran
Sejumlah siswa sekolah dasar (SD) berjalan pulang dari sekolah di Plano, Texas, Amerika Serikat (AS), pada 31 Agustus 2022. (Xinhua/Xin Jin)

Anak-anak tidak menunjukkan performa yang baik, terutama mereka yang menghadapi risiko tertinggi sebelum pandemik. Data menunjukkan bahwa banyak anak membutuhkan intervensi yang signifikan, dengan para advokat dan peneliti mengatakan pemerintah AS tidak melakukan upaya yang cukup.

Jumlah pengetahuan yang hilang dari siswa, atau yang dalam beberapa kasus langka justru diperoleh siswa, selama tiga tahun terakhir sangat bervariasi. Kemiskinan dan waktu yang dihabiskan untuk menjalani pembelajaran jarak jauh berdampak terhadap learning loss, dan tingkat learning loss lebih tinggi di distrik-distrik yang tetap menerapkan kelas daring lebih lama, imbuh laporan itu.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan