Banner

Jakarta (Indonesia Window) – Pusat penelitian virologi dan bioteknologi Rusia, Vector, menetapkan lebih dari 20 syarat bagi mereka yang ingin berpartisipasi dalam uji klinis terhadap vaksin COVID-19.

Secara khusus, wanita hamil dan pengidap penyakit kronis dilarang melakukan uji vaksin, kata CEO Vektor Rinat Maksyutov kepada Kantor Berita TASS dalam sebuah wawancara.

“Berpartisipasi dalam penelitian klinis harus relawan yang secara resmi diakui sehat setelah serangkaian pemeriksaan klinis, laboratorium, dan instrumen standar. Indeks massa tubuh akan diperhitungkan. Orang dengan kontraindikasi vaksinasi dilarang ikut pengujian. Untuk vaksin COVID-19 ada 22 kontraindikasi, seperti kehamilan, menyusui, penyakit kronis selama fase akut dan beberapa lainnya,” katanya.

Sebelumnya, Rinat mengatakan lebih dari 300 sukarelawan telah mendaftar untuk berpartisipasi dalam uji klinis yang dijadwalkan akan dimulai pada akhir Juni.

Semua relawan harus memberikan persetujuan tertulis untuk prosedur terkait.

“Menurut rancangan prosedur vaksinasi, relawan akan dibawa ke rumah sakit selama 24 jam, dan keluar di hari berikutnya jika tidak ada fenomena yang tidak diinginkan terjadi. Setelah itu semua relawan akan berada di bawah pengawasan rawat jalan harian selama tujuh hari. Kemudian mereka akan mengunjungi pusat penelitian rawat jalan pada tanggal tertentu setelah vaksinasi,” jelas Rinat.

Semua relawan yang divaksinasi akan dipantau oleh peneliti medis untuk mengetahui kemungkinan reaksi yang tidak diinginkan dalam jangka waktu enam bulan. Tidak ada rencana untuk mengisolasi para relawan, terangnya.

“Semua orang yang berpartisipasi dalam penelitian klinis akan mendapat remunerasi,” ujar Rinat.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan