Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah mulai melakukan survei antibodi COVID-19 setiap enam bulan sekali untuk mengetahui tingkat infeksi dan kekebalan sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil kebijakan ke depan.
Survei antibodi tersebut sudah dilakukan di 34 provinsi dan 1.000 desa, kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers mengenai perkembangan situasi pandemik COVID-19 di Indonesia di Jakarta, Senin.
Survei tersebut merupakan kerja sama Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan perguruan tinggi yang memiliki ahli epidemiologi.
Menkes mengatakan survei tersebut diharapkan akan selesai pada Desember 2021.
“Rencananya kita akan lakukan setiap enam bulan, sehingga kita memiliki kontrol dasar pengambilan kebijakan ke depan,” kata Budi.
Survei antibodi bertujuan mengetahui antibodi yang muncul di masyarakat di suatu daerah. Antibodi tersebut bisa didapatkan dari vaksinasi atau muncul secara alami setelah terinfeksi COVID-19.
Budi juga mengatakan, saat ini pemerintah terus mendorong vaksinasi bagi kelompok lanjut usia di seluruh daerah di Tanah Air.
Vaksinasi pada kelompok ini kini mencapai 50 persen dari total target, dengan 12 provinsi telah melampaui 50 persen.
“Sejak angka vaksinasi 50 persen menjadi syarat kenaikan level PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), vaksinasi jadi kencang sekali,” kata Budi.
Laporan: Redaksi