Jakarta (Indonesia Window) – Laboratorium di seluruh Arab Saudi mampu melakukan 53.000 uji COVID-19 setiap hari, kata Kementerian Kesehatan, menurut laporan Saudi Gazette.
Pada awal pandemik, kapasitas tersebut tidak melebihi 1.000 uji per hari, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, Jumat (4/7).
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Saudi Dr. Muhammad Al-Abdel Ali dikutip oleh Kantor Berita Arab Saudi (SPA) menunjukkan bahwa ada kekhawatiran bahwa infeksi virus corona akan melewati angka 200.000 pada akhir April.
Namun, tindakan pencegahan yang diambil oleh pihak berwenang telah menunda krisis tersebut selama tiga bulan.
Al-Abdel Ali mengatakan pihak berwenang telah melakukan lebih dari 1,7 juta uji laboratorium COVID-19.
Uji tersebut dilakukan dengan menggunakan teknologi polimerisasi parsial sejak infeksi pertama dicatat.
Al-Abdel Ali mengatakan Arab Saudi menyiapkan dan melengkapi 31 laboratorium untuk memeriksa kasus di berbagai daerah di kerajaan.
Kasus COVID-19 di Arab Saudi telah melampaui angka 200.000 pada Jumat setelah 4.193 infeksi baru terdeteksi dalam 24 jam terakhir.
Sebagian besar kasus ditemukan di Dammam sebanyak 431, Hufof 399 infeksi, sementara Riyadh 383 kasus.
Sementara itu, sejauh ini jumlah kematian COVID0-19 di Arab Saudi mencapai 1.802.
Laporan: Redaksi