Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah Indonesia telah memesan 329,5 juta dosis vaksin COVID-19 untuk program vaksinasi nasional, kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas mengenai Penanganan Pandemik COVID-19 dan Rencana Pelaksanaan Vaksinasi di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu.
Rapat tersebut juga diikuti secara virtual oleh para gubernur di seluruh Indonesia.
Vaksin yang dipesan tersebut terdiri atas 3 juta dosis vaksin Sinovac buatan China yang sudah tiba di Tanah Air; ditambah 122,5 juta dosis Sinovac lagi; 50 juta dosis Novavax dari Amerika Serikat; 54 juta dosis dari COVAX/Gavi (kolaborasi global pembuatan vaksin); 50 juta dosis AstraZeneca; dan 50 juta dosis vaksin Pfizer.
Menurut kepala negara, pemerintah akan memulai program vaksinasi pada 13 Januari.
Pada tahap pertama, pemerintah telah mendistribusikan vaksin ke 34 provinsi sejak 4 Januari.
Presiden menjelaskan bahwa pemerintah berharap selama Januari dapat mendistribusikan 5,8 juta dosis vaksin ke seluruh daerah.
“Bulan Februari, 10,45 juta dosis vaksin harus didistribusikan lagi ke daerah. Kemudian bulan Maret, 13,3 juta dosis, sehingga vaksinasi dapat dilakukan di seluruh daerah,” paparnya.
Presiden menyampaikan, keberhasilan dalam menangani penanganan pandemik COVID-19 akan menjadi penentu untuk pemulihan dan kebangkitan kembali.
Dia menambahkan bahwa strategi pemerintah dalam menangani pandemik tetap sama, yang mencakup bidang kesehatan, program perlindungan sosial, dan pemulihan ekonomi.
“Kunci bagi pemulihan ekonomi adalah bagaimana kita berusaha keras dalam rangka menghentikan dan mengendalikan COVID-19,” ujar Jokowi.
Laporan: Redaksi