Banner

COVID-19 – AS rekomendasikan vaksin Pfizer untuk anak-anak usia 5-11 tahun

Vaksin Pfizer untuk anak-anak yang lebih muda adalah sepertiga dari dosis yang diberikan kepada mereka yang berusia 12 tahun ke atas, dan vaksin ini diberikan dalam seri dua dosis dengan selang waktu tiga pekan. (x3 from Pixabay)

Jakarta (Indonesia Window) – Sebuah komite independen yang memberi masukan kepada Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) Amerika Serikat memberikan suara pada hari Selasa (26/10) untuk merekomendasikan vaksin COVID-19 Pfizer bagi anak-anak usia 5 hingga 11.

Anak-anak berusia 12 tahun ke atas sudah memenuhi syarat untuk vaksin.

Vaksin Pfizer untuk anak-anak yang lebih muda adalah sepertiga dari dosis yang diberikan kepada mereka yang berusia 12 tahun ke atas, dan vaksin ini diberikan dalam seri dua dosis dengan selang waktu tiga pekan.

Suara panel harus secara resmi diterima dan disahkan oleh FDA sendiri, yang diharapkan dapat dilakukan.

Setelah disahkan, komite independen yang memberikan panduan kepada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) akan bertemu untuk memutuskan bagaimana suntikan vaksin melawan virus corona harus diberikan kepada anak-anak, atau apakah rekomendasi khusus harus dibuat.

Banner

Ini berarti suntikan dapat tersedia untuk anak-anak usia 5 hingga 11 tahun mulai pekan depan.

Beberapa anggota panel FDA tampaknya bergantung pada keputusan mereka pada diskusi dan panduan yang akan dikeluarkan oleh panel CDC, termasuk bagaimana orang tua harus dipandu untuk mencari vaksin bagi anak-anak mereka, atau jika beberapa anak mereka yang memenuhi syarat harus divaksinasi lebih awal dari yang lain.

Pada akhirnya, anggota komite memilih bahwa manfaat dari memvaksinasi anak-anak yang lebih kecil terhadap COVID-19 lebih besar daripada risikonya.

Meskipun anak-anak jauh lebih kecil kemungkinannya daripada orang dewasa untuk sakit parah atau meninggal karena COVID-19, mereka telah membuat sejumlah besar kasus COVID-19 yang dilaporkan, yakni lebih dari 1,9 juta, menurut presentasi dari pertemuan hari Selasa.

Long COVID, suatu kondisi gejala yang menetap yang mempengaruhi banyak orang yang telah pulih dari virus corona, juga telah dilaporkan terjadi pada anak-anak.

Ada juga perbedaan rasial dalam bagaimana anak-anak yang sakit tertular dari COVID-19. Anak-anak yang berkulit hitam, penduduk asli Amerika atau Hispanik lebih dari tiga kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 daripada anak-anak kulit putih, menurut presentasi tersebut.

Banner

Dari anak-anak usia 5 hingga 11 yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19, sekitar satu dari tiga akan memerlukan perawatan di ICU (unit perawatan intensif).

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan