Jakarta (Indonesia Window) – Survei oleh kelompok ilmiah yang mewakili bidan di Arab Saudi menunjukkan 56,1 persen wanita hamil di kerajaan itu ingin melahirkan di rumah dengan bantuan tenaga medis yang memenuhi syarat.
Sementara 43,9 persen dari total responden sebanyak 6.136 orang menolak gagasan melahirkan di rumah, menurut laporan Saudi Gazette.
Mereka yang menolak melahirkan di rumah menunjukkan kekhawatiran terhadap beberapa komplikasi yang mungkin terjadi selama proses tersebut.
Selain itu, banyak dari mereka mengatakan tidak ingin membuat anggota keluarga cemas.
Alasan lain dari penolakan tersebut adalah metode anestesi yang mungkin tidak tepat dilakukan saat melahirkan, tidak tersedianya peralatan yang memadai, kurangnya sterilisasi, dan kemungkinan kehamilan berisiko tinggi.
Adapun mereka yang mendorong persalinan di rumah oleh tenaga non profesional berfokus pada pengurangan risiko infeksi COVID-19 serta terjaganya privasi, keamanan, dan biaya yang rendah.
Laporan: Redaksi