China Trade Fair Indonesia 2024, yang merupakan edisi ketujuh dari ajang ini, dibuka di Jakarta International Expo (JIExpo) 4 Juni, dan diikuti hampir 1.000 perusahaan dari 19 provinsi dan kota di China, termasuk Zhejiang, Jiangsu, Guangdong, Shandong, dan Daerah Administratif Khusus Hong Kong, serta bisnis-bisnis lokal Indonesia.
Jakarta (Xinhua) – China Trade Fair Indonesia 2024, yang merupakan edisi ketujuh dari ajang ini, dibuka di Jakarta International Expo (JIExpo) pada Selasa (4/6) dan diikuti hampir 1.000 perusahaan dari 19 provinsi dan kota di China, termasuk Zhejiang, Jiangsu, Guangdong, Shandong, dan Daerah Administratif Khusus Hong Kong, serta bisnis-bisnis lokal Indonesia.
Dengan total area pameran seluas 40.000 meter persegi, pameran dagang selama empat hari ini menampilkan berbagai sektor seperti peralatan dan komponen industri, peralatan percetakan dan pengemasan plastik, peralatan pendidikan, bahan bangunan, peralatan rumah tangga, serta tekstil dan pakaian jadi. Khususnya, pameran tahun ini memperkenalkan industri peralatan pendidikan untuk pertama kalinya, dengan 59 perusahaan peralatan pendidikan berpartisipasi.
Li Feng, wakil kepala perwakilan Dewan Promosi Perdagangan Internasional China di Indonesia, menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan China yang beroperasi di Indonesia berkontribusi dalam berbagai bidang seperti pertambangan, peleburan, komunikasi, ekonomi digital, dan energi baru. Kehadiran mereka berdampak positif terhadap ketenagakerjaan, pendapatan pajak, dan rantai industri di Indonesia.
“Pameran dagang ini berfungsi sebagai platform berkualitas tinggi bagi perusahaan-perusahaan China dan Indonesia untuk saling terhubung, dan tidak diragukan lagi akan membantu kedua belah pihak untuk mengeksplorasi potensi pertumbuhan perdagangan dan investasi bilateral, menciptakan sorotan perdagangan dan investasi yang menonjol, sekaligus meningkatkan skala serta kualitas perdagangan dan investasi dua arah,” ujar Li.
Yahya Sutarya, deputi direktur administrasi Organisasi Menteri Pendidikan Asia Tenggara, menyatakan optimismenya terhadap pameran ini.
Setelah menyaksikan kerja sama yang berkembang antara China dan Indonesia selama empat tahun bekerja di China, dia meyakini bahwa perkembangan China akan sangat bermanfaat bagi Indonesia, termasuk di sektor pendidikan. “Saya berharap bahwa pameran peralatan pendidikan dalam pameran perdagangan ini akan menjadi katalisator bagi reformasi positif di sektor pendidikan Indonesia,” katanya.
Laporan: Redaksi