Banner

China ajukan gugatan ke WTO usai AS terapkan “tarif timbal balik” terhadap mitra dagangnya

Foto yang diabadikan menggunakan ‘drone’ ini menunjukkan sejumlah mobil penumpang yang akan diekspor di sebuah pelabuhan di Lianyungang, Provinsi Jiangsu, China timur, pada 21 Februari 2025. (Xinhua/Wang Chun)

China telah mengajukan gugatan melalui mekanisme penyelesaian sengketa Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) menyusul pengumuman Amerika Serikat pada Kamis (3/4) untuk menerapkan “tarif timbal balik” atau “reciprocal tariff” terhadap semua mitra dagang.

 

Beijing, China (Xinhua/Indonesia Window) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) China pada Jumat (4/4) mengatakan bahwa China telah mengajukan gugatan melalui mekanisme penyelesaian sengketa Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) menyusul pengumuman Amerika Serikat (AS) pada Kamis (3/4) untuk menerapkan “tarif timbal balik” atau “reciprocal tariff” terhadap semua mitra dagang.

“Dengan memberlakukan apa yang disebut ‘tarif timbal balik’, AS sangat melanggar aturan WTO, secara serius merongrong hak-hak dan kepentingan yang sah dari para anggota WTO, dan secara serius merusak sistem perdagangan multilateral yang berbasis peraturan serta tatanan ekonomi dan perdagangan internasional,” ujar seorang juru bicara (jubir) Kemendag China.

“Penerapan itu merupakan praktik intimidasi sepihak yang membahayakan stabilitas tatanan ekonomi serta perdagangan global, dan China dengan tegas menentang hal ini,” ujar jubir tersebut.

Para pengunjung mengamati perhiasan dari batu ambar dalam pameran perdagangan perhiasan AMBERIF Spring 2025 di Gdansk, Polandia, pada 13 Maret 2025. Pameran perdagangan AMBERIF Spring 2025, sebuah acara terkemuka di Eropa untuk perhiasan dan batu ambar, dibuka pada Rabu (12/3) di Gdansk, Polandia, yang menarik para peserta pameran dan desainer global. Berlangsung hingga 14 Maret, acara ini menyoroti kerajinan batu ambar Baltik, serta menghadirkan peragaan busana dan perhiasan pada hari pembukaan dan open day untuk umum bagi mahasiswa seni pada Jumat (14/3). (Xinhua/Zhang Kun)

China senantiasa menjadi pembela teguh tatanan ekonomi dan perdagangan internasional serta pendukung kuat sistem perdagangan multilateral, kata jubir tersebut. “Kami mendesak pihak AS untuk segera memperbaiki tindakan kelirunya dan membatalkan langkah-langkah tarif sepihaknya.”

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan