Banner

China panggil Dubes AS, layangkan protes kunjungan Ketua DPR AS ke Taiwan

Kantor Berita Xinhua pada Selasa (2/8/2022) mendapat izin untuk mengumumkan pemberitahuan bahwa mulai 4 Agustus 2022 pukul 12.00 (Waktu Beijing) hingga 7 Agustus 2022 pukul 12.00 (Waktu Beijing), Tentara Pembebasan Rakyat China (People’s Liberation Army/PLA) akan menggelar latihan militer dan kegiatan latihan penting yang meliputi latihan ‘live fire’ (latihan menembak dengan persenjataan dan amunisi asli) di wilayah maritim berikut dan ruang udaranya. (Xinhua)

Xie mengungkapkan pemerintah AS harus bertanggung jawab. Selama beberapa waktu, AS bersikap hipokrit, terus-menerus mendistorsi dan menggembosi prinsip Satu China.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng secara mendadak memanggil Dubes Amerika Serikat (AS) untuk China Nicholas Burns pada Selasa (2/8) tengah malam dan melayangkan representasi tegas serta protes keras atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.

Seraya mengungkapkan pada Dubes AS bahwa Pelosi berisiko mendapat kecaman universal untuk China karena dengan sengaja melakukan provokasi dan “bermain api”, Xie mengatakan bahwa hal ini merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip Satu China dan tiga komunike bersama China-AS.

Tindakan ini berdampak serius terhadap fondasi politik hubungan China-AS, serta secara serius melanggar kedaulatan dan integritas teritorial China, ujar Xie, seraya menambahkan bahwa hal itu sangat merusak perdamaian dan stabilitas di seluruh Selat Taiwan, serta mengirimkan sinyal yang sangat keliru kepada kelompok separatis untuk “kemerdekaan Taiwan.”

Banner

“Langkah ini sangat berbahaya dan konsekuensinya sangat serius. China tidak akan tinggal diam,” kata Xie.

Xie mengungkapkan pemerintah AS harus bertanggung jawab. Selama beberapa waktu, AS bersikap hipokrit, terus-menerus mendistorsi dan menggembosi prinsip Satu China.

AS menghapus sejumlah pernyataan kunci seperti Taiwan adalah bagian dari China dari situs jejaring Departemen Luar Negeri AS, menempatkan Taiwan dalam apa yang disebutnya sebagai “strategi Indo-Pasifik”, secara terbuka meningkatkan hubungannya dengan Taiwan dan meningkatkan penjualan senjata ke daerah tersebut, serta mendukung kegiatan separatis untuk “kemerdekaan Taiwan,” menurut Xie.

Alih-alih mencegah tindakan yang disengaja Pelosi, dia mengatakan Pemerintah AS justru menurutinya, yang mengarah pada eskalasi ketegangan di seluruh Selat Taiwan dan secara serius merusak hubungan China-AS.

Sembari menuturkan bahwa pihak AS akan menanggung akibat atas kesalahannya sendiri, Xie mendesak AS untuk segera menebus kesalahannya, mengambil langkah-langkah praktis untuk membatalkan efek buruk yang disebabkan oleh kunjungan Pelosi ke Taiwan.

AS tidak boleh melangkah lebih jauh ke jalur yang salah, meningkatkan ketegangan, dan membuat situasi di seluruh Selat Taiwan dan hubungan China-AS tidak dapat diperbaiki lagi, tutur Xie.

Banner

Dia menambahkan bahwa AS harus berhenti memainkan “kartu Taiwan”, berhenti menggunakan Taiwan untuk membendung China dalam bentuk apa pun, dan berhenti mencampuri urusan dalam negeri China.

AS harus mengambil tindakan konkret untuk mematuhi prinsip Satu China dan ketentuan dari tiga komunike bersama China-AS, menunaikan komitmen “lima tidak” yang dibuat oleh kepemimpinan AS (yakni tidak memicu “Perang Dingin baru”; tidak berusaha mengubah sistem China; revitalisasi aliansinya tidak memusuhi China; tidak mendukung “kemerdekaan Taiwan”; tidak berupaya memancing konflik dengan China), dan tidak melangkah lebih jauh ke jalur yang salah dan berbahaya, papar Xie.

Xie menekankan bahwa tren zaman tidak dapat diubah, kehendak rakyat tidak boleh ditentang, dan mereka yang “bermain api” akan musnah oleh tindakannya sendiri.

“Taiwan adalah Taiwan-nya China, dan Taiwan pada akhirnya akan kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Rakyat China tidak takut terhadap hantu, tekanan, dan penjahat,” kata Xie.

Di benak rakyat China, tidak ada yang lebih sakral selain melindungi kedaulatan dan integritas teritorial China, serta tidak ada yang lebih penting selain menjaga dan mewujudkan reunifikasi nasional, kata Xie.

Dia menambahkan bahwa tidak ada negara, kekuatan, dan individu mana pun yang boleh meremehkan tekad bulat, kehendak kuat, dan kemampuan besar dari pemerintah dan rakyat China untuk mempertahankan integritas teritorial dan kedaulatan nasional serta mencapai peremajaan dan reunifikasi nasional.  

Banner

Sumber: Xinhua

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan