China Chili City telah mengeksplorasi konotasi budaya ‘kepedasan’ melalui Pameran Industri Cabai Internasional (International Chili Industry Expo), mempromosikan inovasi teknologi dan pembangunan merek dalam industri cabai, terus memperluas perdagangan cabai dan mengembangkan industri cabai.
Guiyang, China (Xinhua/Indonesia Window) – Saat memasuki kawasan China Chili City (Kota Cabai China) di Xiazizhen, Distrik Baru Xinpu yang berada di Kota Zunyi, Provinsi Guizhou, Anda dapat melihat sebuah layar LED besar yang menarik perhatian, menampilkan ‘Indeks Harga Cabai Kering Nasional’ dalam format teks yang bergulir.
“Setiap tahun, saat cabai mulai dipasarkan, banyak tempat menunggu harga cabai Guizhou keluar sebelum menetapkan harga mereka. Indeks cabai di sini telah menjadi ‘barometer’ bagi perdagangan cabai di seluruh negeri,” ungkap Fu Lu, Ketua Asosiasi Industri Cabai Guizhou (Guizhou Chili Industry Association).
Zunyi, yang terletak di bagian utara Guizhou, telah dikenal sebagai daerah penanaman cabai sejak zaman Dinasti Ming. Sementara itu, Xiazizhen sendiri menjadi sebuah kawasan produksi cabai yang penting, sehingga mendapatkan julukan sebagai ‘Kota Cabai’.
“Tradisi kuliner lokal menganut bahwa ‘tidak ada kenikmatan tanpa rempah-rempah, menyukai makanan pedas’. Memanfaatkan lingkungan ekologis dan iklim yang unik di sini, kami telah mengembangkan sejumlah varietas cabai, terutama cabai Chaotian Zunyi, melalui proses seleksi dan budidaya selama bertahun-tahun. Daerah ini secara bertahap menjadi basis pasokan penting untuk bahan baku cabai bagi provinsi-provinsi (daerah, kota) sekitar,” kata Shi Yongsong, Wakil Ketua Eksekutif Asosiasi Industri Cabai Zunyi. Xiazizhen telah menjadi pusat transportasi utama bagi Zunyi selama bertahun-tahun. Sejak tahun 1980-an, banyak penduduk setempat mulai terlibat dalam perdagangan cabai kering skala besar, dan perdagangan cabai mulai “berkembang pesat” sejak itu.
Shi Yongsong menjelaskan bahwa perkembangan perdagangan cabai di Xiazizhen dimulai dari pasar-pasar pinggir jalan. Secara bertahap, pasar ini berkembang menjadi Pusat Distribusi Cabai Dunia yang khas seperti sekarang ini. Guna mendorong peningkatan berkelanjutan dari pasar cabai tradisional, serta menciptakan kota cabai yang mencakup penjualan, pengolahan, dan logistik, maka China Chili City secara resmi didirikan di Xiazizhen dan mulai dioperasikan pada 2017. “Kota Cabai” tradisional ini menyambut berbagai peluang pengembangan yang lebih luas.
China Chili City telah membina lebih dari 3.000 “makelar cabai”. Li Jian (30) mengatakan dirinya dan orang tuanya menjalankan sebuah perusahaan cabai. Setiap hari mereka datang ke pasar perdagangan di China Chili City sekitar pukul 06.00 untuk berdagang cabai kering. “Selama musim puncak perdagangan, selain menjual cabai kering lokal, kami juga membeli cabai dari negara-negara lain seperti Myanmar dan India, dengan transaksi harian berkisar antara 5.000 hingga 10.000 kilogram,” sebut Li Jian.
Dalam beberapa tahun terakhir, China Chili City telah mengeksplorasi konotasi budaya “kepedasan” melalui Pameran Industri Cabai Internasional (International Chili Industry Expo), mempromosikan inovasi teknologi dan pembangunan merek dalam industri cabai, terus memperluas perdagangan cabai dan mengembangkan industri cabai. Mengandalkan China Chili City di Xiazizhen, Distrik Baru Xinpu secara bertahap mendirikan Kawasan Industri Pintar Cabai (Chili Pepper Smart Industry Park), Kawasan Logistik Cabai (Chili Pepper Logistics Park), dan Kawasan Pengolahan Cabai (Chili Pepper Processing Park). Langkah ini secara bertahap membentuk sebuah rantai industri yang mencakup pembudidayaan, penyimpanan, pengangkutan, dan pemrosesan mendalam (deep processing) cabai.
Bubuk cabai, saus cabai, hingga camilan cabai…. Saat memasuki basis produksi Zunyi Hongmanpo Agricultural Development Co., Ltd. di kawasan China Chili City, aroma berbagai bahan cabai menyelimuti udara, dan jalur produksi perusahaan tersebut beroperasi dengan tertib. Tang Jie, chairman perusahaan itu, menjelaskan bahwa dengan mengandalkan basis produksi cabai mereka sendiri, pihaknya telah membangun pabrik modern seluas 38.000 meter persegi. Pabrik ini memiliki nilai output tahunan sekitar 130 juta yuan.
Diketahui bahwa selain memperdagangkan cabai khas lokal Guizhou, China Chili City di Xiazizhen juga mendistribusikan dan menjual cabai dari berbagai daerah di dalam negeri, seperti Xinjiang, Mongolia Dalam, dan Henan, serta produk-produk cabai dari negara-negara lain seperti India, Vietnam, Myanmar, dan Korea Selatan. Saat ini, produk-produk cabai dari China Chili City telah dijual ke lebih dari 80 negara dan kawasan. Xiazizhen memiliki hampir 300 perusahaan cabai, yang menyediakan lapangan pekerjaan di industri cabai bagi 10.000 lebih orang di daerah sekitarnya.
Data yang disediakan oleh Distrik Baru Xinpu menunjukkan bahwa pada 2023, nilai perdagangan produk-produk cabai di China Chili City diperkirakan mencapai sekitar 6,7 miliar yuan. Hingga akhir September tahun ini, China Chili City telah menjual sekitar 270.000 ton beragam produk cabai, dengan nilai penjualan mencapai sekitar 5,6 miliar yuan.
*1 yuan = 2.175 rupiah
Laporan: Redaksi