5 negara bagian AS desak Elon Musk perbaiki chatbot X yang sebarkan hoaks tentang pemilu

CEO Tesla Elon Musk meluncurkan rangkaian baterai untuk rumah, bisnis, dan utilitas di Tesla Design Studio di Hawthorne, California, Amerika Serikat, pada 30 April 2015. (Xinhua/Yang Lei)

Chatbot AI X, Grok, dituding telah memberikan informasi yang salah soal pemilu, termasuk salah satunya yang menyatakan bahwa Wakil Presiden AS Kamala Harris tidak memenuhi syarat untuk dimasukkan ke dalam surat suara pemilihan presiden (pilpres) 2024.

 

New York City, AS (Xinhua/Indonesia Window) – Pejabat tinggi pemilihan umum (pemilu) dari lima negara bagian Amerika Serikat (AS) mendesak Elon Musk, miliarder pemilik platform media sosial X, untuk segera memperbaiki chatbot kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di platform tersebut, dengan tudingan bahwa chatbot tersebut telah menyebarkan informasi yang salah (hoaks) tentang pemilu.

Dalam sebuah surat yang dikirim pada Senin (5/8), para sekretaris negara bagian dari Michigan, Minnesota, New Mexico, Pennsylvania, dan Washington mengatakan bahwa Grok, chatbot AI X, memberikan informasi yang salah soal pemilu, termasuk salah satunya yang menyatakan bahwa Wakil Presiden AS Kamala Harris tidak memenuhi syarat untuk dimasukkan ke dalam surat suara pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Dalam beberapa jam setelah Presiden AS Joe Biden pada 21 Juli mengumumkan akan menghentikan kampanye pilpresnya, “informasi palsu yang dibuat oleh Grok mengenai tenggat waktu surat suara menyebar luas ke berbagai platform media sosial,” sebut surat itu.

Sebuah unggahan dari Grok berbunyi, “Batas waktu surat suara telah lewat bagi beberapa negara bagian untuk pemilu 2024,” serta menyebutkan sembilan negara bagian, yakni Alabama, Indiana, Michigan, Minnesota, New Mexico, Ohio, Pennsylvania, Texas, dan Washington.

Para pejabat menyatakan bahwa informasi itu salah dan surat suara belum ditutup di kesembilan negara bagian yang disebutkan. Grok terus mengulangi informasi yang salah ini “selama lebih dari sepekan hingga akhirnya mengoreksinya pada 31 Juli 2024.”

Versi lain dari informasi Grok yang salah mengenai tenggat waktu surat suara mengatakan kepada para pengguna platform X bahwa surat suara untuk pilpres yang akan datang sudah “terkunci dan dimuat.”

Meskipun Grok hanya tersedia bagi pelanggan X Premium dan Premium+, informasi yang salah tersebut menyebar ke berbagai platform media sosial dan menjangkau jutaan orang, papar surat para pejabat itu.

Pejabat tinggi pemilu dari lima negara bagian tersebut meminta Musk untuk “segera mengimplementasikan perubahan” pada chatbot AI itu “demi memastikan para pemilih mendapatkan informasi yang akurat di tahun pemilu yang sangat penting ini.”

“Penting bagi perusahaan-perusahaan media sosial, terutama yang memiliki jangkauan global, untuk memperbaiki kesalahan yang mereka buat sendiri, seperti dalam kasus chatbot AI Grok yang salah dalam menyebutkan aturan,” ujar Sekretaris Negara Bagian Minnesota Steve Simon dalam sebuah pernyataan kepada The Washington Post.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan