Jakarta (Indonesia Window) – Para pengamat di dunia Arab akan dapat melihat bulan sabit baru bulan Muharram yang menandakan tahun baru Islam 1443 Hijriah sekitar 30 menit setelah matahari terbenam pada Senin.
Hal ini dapat dilihat dengan mata telanjang di ufuk barat saat langit cerah.
Muharram, salah satu dari empat bulan suci dalam Islam adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah dan akan dimulai pada Selasa (10/8), kata Komite Penampakan Bulan setelah mengadakan pertemuan.
Pihak berwenang di sebagian besar negara Islam telah mengumumkan hari itu sebagai hari libur umum, termasuk di Indonesia yang digeser ke tanggal 11 Agustus.
Majed Abu Zahira, Kepala Astronomical Society di Jeddah, mengatakan bulan akan menjauh dari cahaya matahari terbenam dan menjadi lebih tinggi di langit dibandingkan dengan malam sebelumnya, dan beberapa derajat dari Venus dan Mars.
Setelah beberapa malam, katanya, pengamat akan melihat bahwa sisi permukaan bulan yang tidak terang diterangi oleh cahaya redup, yaitu cahaya matahari yang dipantulkan dari bumi dan jatuh di bulan.
Abu Zahira mengatakan bahwa bulan mencapai fase konjungsi pada Ahad (8/8) pukul 16.50. waktu setempat (20.50 WIB), mengakhiri siklus konjungsinya di sekitar bumi dan memulai siklus konjungsi baru.
Dia mengatakan hari demi hari, pengamat akan melihat bahwa bulan sabit akan meningkatkan luminositasnya (kecerahan intrinsik objek langit yang berbeda dari kecerahan nyatanya karena berkurangnya jarak), naik lebih tinggi di langit saat matahari terbenam, dan akan tinggal lebih lama setelah awal malam, karena bulan menjauh dari matahari.
Abu Zahira menambahkan bahwa kita melihat bulan bergerak ke arah barat setiap hari karena rotasi bumi pada porosnya, tetapi pergerakan bulan yang sebenarnya adalah ke arah timur dalam kaitannya dengan bintang-bintang dan planet-planet saat ia berputar mengelilingi bumi.
“Jadi, dengan melihat bulan pada malam-malam mendatang, akan menjadi panduan untuk menentukan lokasi terangnya bintang dan planet di langit malam,” ujarnya.
Laporan: Redaksi