Pandemik COVID-19 berakhir, ditandai dengan banyak warga di Amerika Serikat yang sudah tak lagi mengenakan masker, menurut Presiden Joe Biden.
Jakarta (Indonesia Window) – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Ahad (18/9) bahwa “pandemi telah berakhir,” meskipun negara itu terus bergulat dengan infeksi virus corona yang membunuh ratusan orang Amerika setiap hari.
“Pandemi sudah berakhir,” kata Biden selama wawancara yang dilakukan dengan program 60 Menit CBS pada 14 September lalu di sela-sela pameran mobil Detroit, sebuah acara yang menarik ribuan pengunjung.
“Kita masih memiliki masalah dengan COVID. Kita masih melakukan banyak pekerjaan untuk itu. Tapi pandemi sudah berakhir. Jika Anda perhatikan, tidak ada yang memakai masker. Semua orang tampaknya dalam kondisi yang cukup baik. Jadi saya pikir itu berubah,” ujar Biden.
Jumlah korban meninggal akibat pandemik COVID-19 telah berkurang secara signifikan sejak awal masa jabatan Biden ketika lebih dari 3.000 orang Amerika per hari meninggal. Penurunan kasus kematian infeksi virus corona di AS terjadi seiring dengan kualitas dan kuantitas perawatan yang meningkat, serta obat-obatan dan vaksinasi yang lebih banyak tersedia dan mudah diakses oleh masyarakat setempat.
Namun, hampir 400 orang meninggal akibat COVID-19 setiap hari di AS, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.
Biden menghabiskan lebih dari dua pekan diisolasi di Gedung Putih setelah dua serangan COVID-19, mulai Juli lalu. Istrinya Jill tertular virus pada bulan Agustus. Biden mengatakan kasus-kasus ringan merupakan bukti perbaikan dalam perawatan selama kepresidenannya.
Biden telah meminta Kongres untuk mendanai 22,4 miliar dolar AS lebih banyak untuk mempersiapkan kemungkinan lonjakan kasus.
*1 dolar AS = 14.995 rupiah
Sumber: Reuters
Laporan: Redaksi