Jakarta (Indonesia Window) – Penemuan dan perkembangan vaksin COVID-19, serta bertambahnya populasi yang telah divaksin, telah membangkitkan optimisme di seluruh dunia akan berakhirnya pandemik. Atau setidaknya virus corona akan tak lagi jadi momok.
Hal ini berarti aktivitas sosial akan kembali seperti dahulu dengan gaya hidup new normal, termasuk kegiatan melancong ke luar negeri.
Taiwan yang sukses dalam menangani pandemik, dengan rata-rata 42 kasus per satu juta jiwa, bisa jadi pilihan utama tujuan wisata, termasuk bagi Muslim.
Meski hanya memiliki sekira 60.000 Muslim, atau 0,3 persen dari total penduduk sebanyak 23,57 juta jiwa, pemerintah dan kebanyakan masyarakat Taiwan paham benar akan kebutuhan Umat Islam dalam memenuhi status halal, yaitu yang diperbolehkan dalam aturan agama ini.
Buktinya, Taiwan menduduki peringkat ke-3 dunia dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019 sebagai tujuan wisata yang ramah Muslim.
Taiwan halal
Setiap sudut Taiwan adalah pemandangan yang elok, sehingga tak mungkin selesai dikunjungi dalam waktu setahun.
Untuk membantu para pelancong merencanakan perjalanan di Pulau Formosa, situs jejaring Biro Pariwisata Taiwan dan agen perjalanan utama, dapat menjadi rujukan.
Pelancong juga bisa mengunduh aplikasi Taiwan Halal yang dikembangkan oleh pelajar Indonesia di Taiwan, untuk memperoleh informasi tempat wisata, masjid atau mushola, restoran, toko, hotel, nomor telepon penting, dan lainnya.
Saat ini sudah tak sulit lagi bagi para wisatawan Muslim untuk menemukan mushola di bandara, stasiun kereta api, bahkan di tempat wisata seperti Sun Moon Lake, Alishan, dan Museum Istana Nasional.
Kota-kota besar di bagian utara, tengah, selatan dan timur memiliki sejumlah lokasi wisata yang cocok bagi Umat Islam karena hampir di seluruh fasilitas umum dan pusat-pusat perbelanjaan di daerah ini tersedia mushola.
Selain itu, ada Masjid Agung Taipei yang terletak di kawasan terbaik ibu kota Taipei, yang merupakan hasil karya seorang arsitek ternama Taiwan.
Dua menara peribadatan di bagian luar masjid tersebut setinggi lebih dari 20 meter. Bangunannya megah dan merupakan tempat penting bagi Muslim saat menunaikan ibadah di Taiwan.
Operator bus wisata juga bisa mengatur ruang kendaraan yang terpisah antara laki-laki dan perempuan, sehingga perjalanan di Taiwan semakin nyaman dan menyenangkan.
Makanan halal
Sejak 2012, Biro Pariwisata Taiwan bekerja sama dengan badan sertifikasi untuk mengadakan seminar tentang wisata Muslim, serta mengeluarkan Sertifikasi Makanan Halal dan Sertifikasi Restoran Ramah Muslim bagi pelaku usaha Taiwan.
Menurut statistik dari Biro Pariwisata Taiwan, pada Maret 2021, terdapat 276 restoran dan hotel bersertifikasi halal, termasuk kelas bintang lima.
Restoran yang ditemukan di peternakan rekreasi dan jajanan pinggir jalan pun sudah banyak yang bersertifikat halal. Salah satunya adalah ayam popcorn Taiwan yang terkenal, karena menggunakan ayam segar bersertifikat halal.
Sejumlah restoran yang menyajikan hidangan khas Taiwan, bakmi sapi, juga banyak yang telah mendapatkan sertifikat halal dari badan otoritas di Pulau Formosa.
Medis halal
Di Taiwan, sertifikasi halal juga diberikan untuk layanan medis.
Dinas Kesehatan Kota Taipei telah mempromosikan kebijakan Muslim Friendly Environment atau Lingkungan Medis Ramah Muslim, menjadikan rumah sakit yang terakreditasi menyediakan layanan medis yang terpisah antara pasien pria dan wanita. Dengan sistem ini, pasien wanita muslim hanya akan dirawat oleh petugas kesehatan wanita.
Banyak rumah sakit juga telah menyediakan berbagai pilihan makanan halal, bahkan mendirikan mesin penjual makanan bersertifikat halal.
Manajemen rumah sakit di Taiwan juga mengadakan berbagai pendidikan dan pelatihan guna memberi pemahaman kepada petugas kesehatan tentang budaya Muslim, sehingga dapat meningkatkan layanan bagi Umat Islam.
Setelah pandemik, ayo nikmati liburan halal ke Taiwan!
Laporan: Redaksi