Bencana kemanusiaan di Palestina akibat serangan Israel terhadap Jalur Gaza terjadi menyusul diputusnya pasokan air minum, jaringan listrik dan bahan bakar, serta dihancurkannya berbagai fasilitas umum vital, seperti rumah sakit.
Jakarta (Indonesia Window) – Direktur Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) Indonesia, Dr. Ahed Abu Al-Atta, memperingatkan bencana kemanusiaan akibat tindakan dan serangan Israel terhadap Jalur Gaza dan tidak mengindahkan hak-hak sipil warga Palestina dalam peperangan.
Israel terus meningkatkan serangannya ke Jalur Gaza, dan menggempur sejumlah bangunan sipil, termasuk gedung, jalan, sekolah, masjid-masjid dan semua komponen hidup warga Palestina, ungkap Abu Al-Atta di Jakarta, Rabu.
Saat ini Israel telah memutus pasokan air minum, jaringan listrik dan bahan bakar yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana kemanusiaan, katanya, seraya menambahkan, rumah sakit, fasilitas kesehatan dan fasilitas publik lainnya berhenti beroperasi. Hal ini dapat mengakibatkan kehidupan warga Palestina di Gaza berhenti total.
Menurut Abu Al-Atta, serangan Israel juga menargetkan gedung-gedung lembaga kesehatan, dan hingga saat ini setidaknya ada sembilan gedung kesehatan, di antaranya Gedung Kementerian Kesehatan, Rumah Sakit Al-Rimal, dan Pusat Mata Internasional yang hancur.
Serangan tersebut juga menghancurkan 15 mobil ambulans, yang membuat sistem kesehatan dan tim medis di Gaza bekerja dalam kondisi kritis dan tidak aman, imbuhnya.
“Serangan pendudukan yang menyasar fasilitas kesehatan ini mengakibatkan enam tenaga medis meninggal dunia dan 15 orang lainnya luka-luka,” ungkap Abu Al-Atta.
Lebih lanjut dia mengatakan, Israel juga melarang masuknya bahan pokok yang dibutuhkan seperti susu untuk bayi dan anak-anak, sehingga memperburuk bencana kemanusiaan di Palestina.
Serangan Israel yang juga mengakibatkan semakin bertambahnya korban warga sipil termasuk anak-anak dan perempuan tersebut, menargetkan rumah-rumah penduduk warga Gaza dan kamp-kamp pengungsian, jelasnya.
Hingga saat ini, total warga Gaza yang meninggal dunia telah bertambah menjadi 950 orang, 260 di antaranya anak-anak, 230 perempuan dan 5.000 luka-luka.
Serangan Isreal juga mengakibatkan tewasnya delapan orang jurnalis dan 20 orang lainnya luka-luka.
Kami meminta lembaga-lembaga masyarakat sipil, serta lembaga-lembaga internasional dan pemerintah untuk bergerak cepat untuk mencegah kebijakan pendudukan dan membuka sektor kemanusiaan di Jalur Gaza.
Laporan: Redaksi