Bejana ritual perunggu kuno yang berasal dari akhir era Dinasti Zhou Barat (1046-771 SM) di Famen yang terletak di Kota Baoji, Provinsi Shaanxi, China barat laut, hilang di luar negeri setelah dicuri pada 40 tahun yang lalu.
Beijing, China (Xinhua) – Baru-baru ini, sebuah bejana ritual perunggu kuno yang hilang di luar negeri setelah dicuri 40 tahun yang lalu akhirnya kembali ke tempat asalnya, demikian disampaikan Administrasi Warisan Budaya Nasional (National Cultural Heritage Administration/NCHA) China pada Rabu (7/2).
Digali pada 1978 di sebuah situs arkeologi yang berasal dari akhir era Dinasti Zhou Barat (1046-771 SM) di Famen yang terletak di Kota Baoji, Provinsi Shaanxi, China barat laut, bejana perunggu yang diberi nama ‘Feng Xingshu Gui’ itu diklasifikasikan sebagai peninggalan budaya tingkat tinggi negara.
Meski demikian, bejana tersebut dicuri pada November 1984, dan upaya pencarian serta pengembaliannya terus dilakukan sejak saat itu.
Pada Januari 2023, prosedur pemulangan diprakarsai oleh NCHA menyusul informasi kemunculan perunggu tersebut di New York, Amerika Serikat.
Pemegang peninggalan tersebut saat itu, Raymond King, dan ibunya setuju mengembalikan artefak itu tanpa syarat kepada pemerintah China setelah mengetahui kisah di baliknya, jelas NCHA.
NCHA menjanjikan upaya lebih lanjut untuk melindungi, mempelajari, memublikasikan, dan memamerkan peninggalan budaya yang relevan di masa depan.
Laporan: Redaksi