Banner

WHO: 28 petugas kesehatan tewas di Lebanon dalam 24 jam terakhir

Foto ini menunjukkan kerusakan akibat serangan udara Israel di Beirut, Lebanon, pada 3 Oktober 2024. Sejak 23 September, tentara Israel telah melancarkan serangan udara intensif yang belum pernah terjadi sebelumnya di Lebanon dalam eskalasi konflik yang berbahaya dengan Hizbullah. (Xinhua/Bilal Jawich)

Banyak petugas kesehatan yang tidak melapor untuk bertugas karena mereka menyelamatkan diri dari daerah mereka bekerja akibat pengeboman.

 

Jenewa, Swiss (Xinhua/Indonesia Window) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (3/10) mengatakan bahwa 28 petugas kesehatan tewas dalam 24 jam terakhir di Lebanon di tengah eskalasi pertempuran.

“Banyak petugas kesehatan yang tidak melapor untuk bertugas karena mereka menyelamatkan diri dari daerah mereka bekerja akibat pengeboman,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah konferensi pers di Jenewa. “Hal ini sangat membatasi penyediaan penanganan trauma massal dan kelangsungan layanan kesehatan.”

Badan kesehatan dunia tersebut tidak akan dapat melakukan pengiriman besar yang direncanakan untuk pasokan medis dan penanganan trauma ke Lebanon pada Jumat (4/10) karena pembatasan penerbangan, imbuhnya.

Banyak petugas kesehatan yang
Staf Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menurunkan kiriman bantuan darurat di Bandar Udara Internasional Rafic Hariri di Beirut, Lebanon, pada 5 Agustus 2024. (Xinhua/Bilal Jawich)

Menteri Kesehatan Lebanon Firas Abiad pada Kamis melaporkan bahwa total 1.974 orang tewas, termasuk 127 anak-anak dan 261 wanita, sejak pecahnya konflik Hizbullah-Israel pada Oktober tahun lalu.

Banner

Dia mengatakan banyak rumah sakit yang menjadi sasaran langsung, sehingga memperparah tekanan pada sistem kesehatan Lebanon.

Menurut sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis oleh delegasi Uni Eropa (UE) untuk Lebanon, UE akan mengirimkan 30 juta euro atau sekitar 33,08 juta dolar AS dalam bentuk bantuan kemanusiaan untuk Lebanon, sebagai tambahan dari 10 juta euro yang diumumkan pada Ahad (29/9).

Unit artileri Israel menyerang Lebanon selatan, seperti yang terlihat dari perbatasan Israel utara, pada 2 Oktober 2024. Pasukan Israel melintasi perbatasan Lebanon pada Rabu (2/10), bergerak menuju desa Adaisseh dan Maroun al-Ras di Lebanon selatan, demikian sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada Xinhua. (Xinhua/JINI/Ayal Margolin)

Bentrokan antara Israel dan Hizbullah kian memanas pada 8 Oktober 2023, ketika Hizbullah mulai meluncurkan sejumlah roket ke arah Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas di Gaza. Aksi tersebut memicu tembakan artileri dan serangan udara Israel di Lebanon tenggara.

*1 euro = 16.873 rupiah

**1 dolar AS = 15.247 rupiah

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan