Banner

Bank Indonesia perkirakan inflasi tahun 2022 capai 4,2 persen

SPBU di Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. (Indonesia Window)

Jakarta (Indonesia Window) – Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi yang diukur atas Indeks Harga Konsumen (IHK) pada tahun 2022, akan meningkat hingga mencapai 4,2 persen.

“Namun inflasi inti dan ekspektasi inflasi masih bisa terkendali di dalam kisaran dua persen sampai empat persen pada tahun ini dan tahun depan,” jelas Gubernur BI Perry Warjiyo dalam seminar bertema ‘Managing Inflation to Boost Economic Growth’ secara daring, Rabu.

Perkiraan tersebut merupakan refleksi dari koordinasi fiskal dan moneter yang sangat kuat, dengan fiskal meningkatkan subsidi sehingga tidak semua kenaikan harga energi dan komoditas dunia berdampak kepada inflasi dalam negeri.

Menurut Perry, koordinasi fiskal dan moneter berhasil menahan dampak kenaikan harga komoditas yang tinggi, baik harga energi maupun harga pangan dunia, terhadap inflasi di Tanah Air.

Kondisi Indonesia tentunya berbeda dari negara-negara lain yang kini sedang mengalami lonjakan inflasi yang tinggi hingga mencapai dua digit, imbuhnya.

Langkah pemerintah dalam menambah subsidi khususnya BBM Premium, diesel, listrik, LPG, dan meningkatkan bantuan sosial sangat membantu masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga energi dan pangan dunia.

Pada tahun ini BI juga masih berpartisipasi dalam membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 224 triliun rupiah untuk sektor kesehatan dan kemanusiaan.

Pengalokasian dana tersebut diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah, apakah sebagian akan digunakan untuk membiayai peningkatan subsidi dalam konteks menahan dampak dari kenaikan harga komoditas dan inflasi global terhadap inflasi dalam negeri agar dapat dikendalikan, atau tujuan lainnya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan