Banner

BNPB: Jumlah korban tewas akibat bencana alam di Sumatra naik jadi 712 orang, 507 masih hilang

Orang-orang membawa pasokan bantuan bencana di sebuah desa yang terdampak banjir di Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatra Utara, pada 2 Desember 2025. (Xinhua/Alberth Damanik)

Banjir dan tanah longsor telah mengakibatkan sekitar 1,1 juta orang di provinsi Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh mengungsi.

 

Jakarta (Xinhua/Indonesia Window) – Jumlah korban tewas akibat banjir dan longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatra bertambah menjadi 712 orang, sedangkan 507 lainnya masih dinyatakan hilang, kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Selasa (2/12).

BNPB melaporkan bahwa banjir dan tanah longsor telah mengakibatkan sekitar 1,1 juta orang di provinsi Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh mengungsi.

Tim-tim penyelamat menghadapi kesulitan untuk menjangkau beberapa desa di Pulau Sumatra, karena banjir menghancurkan jembatan dan menyapu jalan raya. Walaupun helikopter dan perahu penyelamat dikerahkan, otoritas setempat mengatakan kondisi cuaca yang kian buruk dan infrastruktur yang rusak terus menghambat upaya tanggap darurat.

Di saat yang sama, upaya-upaya untuk memulihkan layanan komunikasi juga sedang dipercepat. Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia melaporkan bahwa lebih dari 90 persen menara transmisi di area-area yang terdampak banjir dan longsor di Sumatra Barat dan Sumatra Utara telah kembali beroperasi.

Banner

Kementerian tersebut juga sedang menggenjot upaya untuk memulihkan jaringan telekomunikasi, memastikan warga dapat kembali terhubung dan mengakses informasi penting.

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto pada Senin (1/12) mengatakan bahwa upaya penyelamatan dan bantuan dari pemerintah sedang dikerahkan dengan kekuatan penuh.

Prabowo menekankan bahwa Indonesia harus merespons perubahan iklim secara efektif, seraya menambahkan bahwa pemerintah daerah harus memainkan peran yang lebih besar dalam perlindungan lingkungan dan menyiapkan diri menghadapi peristiwa-peristiwa cuaca ekstrem di masa depan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan