Jakarta (Indonesia Window) – Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat mengandalkan Jakarta, sehingga langkah-langkah pembangunan yang diambil oleh Pemerintah Provinsi DKI menjadi sangat penting secara nasional.
“Jika Jakarta tumbuh, Indonesia akan tumbuh. Karenanya, langkah-langkah di Jakarta menjadi sangat penting,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dalam webinar di Jakarta, Jumat (24/12).
Perry menekankan agar pemerintah daerah Jakarta perlu memperkuat herd immunity (kekebalan kawanan) dan menyediakan vaksin booster (penguat) karena dua hal ini sangat penting untuk membentuk imunitas dan membuka sektor-sektor ekonomi.
Selain itu, dia juga menyarankan Jakarta agar memperkuat manufacturing, serta meningkatkan digitalisasi dan inklusi keuangan.
“Pasar-pasar seperti Tanah Abang dan lainnya adalah sumber-sumber inklusi. Tidak hanya sebagai pasar, tapi juga sumber untuk menggeliatkan ekonomi dan menghijaukan Jakarta,” ujar Perry.
Peran signifikan DKI Jakarta terhadap perekonomian nasional tercermin pada tingginya konsumsi rumah tangga di ibu kota dalam mempengaruhi output wilayah lain, yakni Jawa 21 persen, Bali-Nusa Tenggara 7 persen, Kalimantan 6 persen, Sumatera 5 persen dan Sulawesi-Papua 4 persen.
Di sektor keuangan, Jakarta memagang outstanding kredit sebesar 29 persen dari kredit nasional.
Sementara itu, simpanan masyarakat Jakarta mencapai 49 persen dari total simpanan nasional, dengan sistem pembayaran, khususnya non tunai, mencapai 40 persen dari total 7,361 triliun rupiah transaksi.
Dengan perbaikan ekonomi dunia dan nasional, serta penyediaan vaksinasi COVID-19 dan berlanjutnya pembangunan infrastruktur di Jakarta, Bank Indonesia yakin ekonomi ibu kota akan tumbuh membaik dengan kisaran 3,5-4,3 persen pada 2021 dan 5,3-6,1 persen pada 2022.
“Esensinya, Jakarta tentu saja akan menjadi epicentrum dan pendorong ekonomi nasional,” kata Perry.
Laporan: Redaksi