Banner

Fokus Berita – Kemlu, Kemenparekraf dorong promosi pariwisata Bali bagi Pasar India

Kementerian Luar Negeri RI menginisiasi kegiatan Perumusan Strategi dan Promosi Bersama Pariwisata Bali untuk Pasar India pada Rabu (31/05) di Kuta, Bali. (Kementerian Luar Negeri RI)

Bali diharapkan bangkit melalui peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara seiring dengan dicabutnya status pandemi Covid-19.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Sebagai destinasi pariwisata utama Indonesia, Bali menjadi provinsi dengan penyusutan ekonomi terbesar selama masa pandemi.

Bali diharapkan bangkit melalui peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara seiring dengan dicabutnya status pandemi Covid-19, ungkap Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam pernyataan tertulisnya yang dikutip Indonesia Window pada Selasa.

India menjadi salah satu pasar pariwisata paling prospektif bagi Bali. Selama 2022, India merupakan negara asal wisatawan mancanegara terbesar kedua ke Pulau Dewata.

Untuk itu, Kemlu menginisiasi kegiatan Perumusan Strategi dan Promosi Bersama Pariwisata Bali untuk Pasar India pada Rabu (31/05) di Kuta, Bali.

Banner

Beberapa undangan yang turut hadir adalah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kedutaan Besar RI di New Delhi, Konsulat Jenderal RI di Mumbai, Bappenas, Kementerian Perhubungan, maskapai penerbangan, Dinas Pariwisata tingkat Provinsi dan Kota/Kabupaten di Bali hingga berbagai asosiasi dan pelaku industri pariwisata di provinsi tersebut.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk merumuskan strategi promosi bersama pariwisata Bali melalui pelaksanaan diplomasi ekonomi di India.

Direktur Asia Selatan dan Tengah Kemenlu, Jatmiko Heru Prasetyo, menyampaikan bahwa salah satu faktor yang mendorong peningkatan kunjungan ini adalah adanya kesamaan sosial budaya dan agama antara Bali dan India.

Adanya pola wisatawan asal India yang melakukan banyak pengeluaran konsumsi saat berwisata dan periode tinggal yang lama mengukuhkan kesepakatan bahwa pasar India potensial untuk pariwisata Bali.

Dalam kesempatan tersebut, narasumber dan peserta kegiatan membahas berbagai isu utama terkait pasar India, salah satunya adalah konektivitas.

Seluruh peserta sepakat bahwa dengan adanya penerbangan langsung (direct flight) antara India dan Bali akan meningkatkan jumlah wisman India ke Bali secara signifikan. Maka, Kemenlu diharapkan dapat mengoordinasikan pihak-pihak terkait untuk mendorong segera terbukanya akses tersebut.

Banner

Kegiatan tersebut juga mengidentifikasi adanya berbagai segmentasi pasar India. Untuk itu, menurut Wakil Kepala Perwakilan KBRI New Delhi, Masni Eriza, diperlukan strategi promosi yang berbeda bagi setiap segmen pasar, termasuk bagi segmen luxury dan Gen Z, yang ditanggapi oleh wakil Dinas Pariwisata Provinsi Bali dengan menawarkan tailored-package seperti jamuan kehormatan a la kerajaan di Puri Agung.

Isu lain yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah terkait keimigrasian seperti kebutuhan visa on arrival dan isu yang lebih khusus terkait penyelenggaraan pernikahan keluarga India di Bali seperti keperluan membawa perhiasan sebagai mahar dalam barang bawaan dan ijin bagi tim yang perlu didatangkan langsung dari India seperti pendeta pernikahan.

Kemlu diharapkan dapat mendorong upaya debottlenecking atas isu-isu dimaksud.

Sekretaris Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu, Trisari Dyah Paramita, menyampaikan perlunya promosi bersama, misalnya melalui collaborative marketing events dan sales mission antara KBRI New Delhi, KJRI Mumbai, dan Kemenparekraf.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini melalui pesan videonya juga menyampaikan perlunya digital marketing dan highlight desa wisata serta diversifikasi melalui pendekatan Bali and beyond.

Ni Made mengundang perwakilan RI di India untuk sinergikan dan kolaborasikan rencana flagship program (program unggulan) perwakilan.

Banner

Pertemuan juga menghadirkan salah satu agen perjalanan yang memiliki kantor perwakilan di Australia, Indonesia dan India.

CEO agen perjalanan tersebut, Jemy Soetrisno, mengatakan adanya potensi untuk menggarap wisatawan mancanegara yang merupakan diaspora India di Australia, termasuk mahasiswa untuk berkunjung ke Bali.

Jemy juga sudah melakukan kolaborasi dengan salah satu desa wisata di Bali untuk masuk kedalam paket wisata mereka.

Pertemuan diakhiri dengan perumusan rencana aksi sebagai way forward guna menggarap pasar India.

Rencana aksi dirancang untuk mengatasi isu-isu utama yang telah teridentifikasi, misalnya, pembukaan rute penerbangan langsung oleh maskapai India maupun Indonesia yang sudah memiliki rute penerbangan dari dan ke salahsatu kota di India dan Indonesia, serta penjajakan ke maskapai penerbangan lainnya, penyelenggaraan familiarization trip untuk mengenalkan obyek wisata baru, hingga pemajuan ekonomi kreatif melalui penjajakan joint-production film Bollywood di Bali.

Kemlu menekankan pentingnya upaya meneruskan komitmen kolaborasi ke depan untuk kesuksesan promosi pariwisata di salah satu destinasi wisata prioritas Indonesia tersebut melalui implementasi berbagai agenda yang telah disepakati bersama.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan