Banner

Angkatan Laut Israel ambil alih kapal terakhir konvoi bantuan Gaza

Sebuah kapal dari Global Sumud Flotilla (GSF) yang berlayar menuju Gaza ditarik menuju Pelabuhan Ashdod di Israel selatan pada 2 Oktober 2025. (Xinhua/Jamal Awad)

Angkatan Laut Israel mencegat kapal terakhir konvoi bantuan Gaza pada 3 Oktober dan membawa penumpang ke Pelabuhan Ashdod.

 

Yerusalem, Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Angkatan Laut Israel mencegat kapal Marinette, kapal terakhir dari konvoi Global Sumud Flotilla, di Laut Mediterania pada Jumat (3/10). Semua penumpang dialihkan ke Pelabuhan Ashdod dan akan diproses sesuai kebijakan Israel.

Kapal Marinette terlambat bertolak karena masalah teknis, menjadikannya kapal terakhir dalam konvoi yang dicegat setelah Israel menghentikan semua kapal lain mendekati Jalur Gaza pada Kamis (2/10).

Saluran berita tersebut mengatakan kapal itu disita oleh unit khusus AL Israel, Shayetet 13, dan merilis rekaman video pasukan komando menaiki kapal tersebut.

GSF, yang terdiri dari puluhan kapal dengan lebih dari 400 sukarelawan dari 40 lebih negara, bertujuan untuk menentang blokade laut Israel serta mengirimkan bantuan makanan dan medis bagi warga Palestina di Gaza.

Banner

Menurut Kementerian Luar Negeri Israel dan media Israel, semua penumpang dibawa “dengan aman” dan “dalam keadaan sehat” ke Pelabuhan Ashdod di Israel selatan. Israel mengatakan mereka akan mendeportasi para sukarelawan ke Eropa.

Penyelenggara konvoi bantuan itu mengonfirmasi pencegatan tersebut. Dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan pasukan Israel telah “secara ilegal mencegat seluruh 42 kapal kami, yang masing-masing membawa bantuan kemanusiaan, personel sukarelawan, dan tekad untuk menerobos blokade ilegal Israel di Gaza.”

Konvoi kapal tersebut berangkat berlayar dari sejumlah pelabuhan di berbagai negara sejak Agustus, dan berkumpul di Gaza dengan tujuan untuk membuka koridor kemanusiaan melalui jalur laut.

Sejak 2007, Israel telah memberlakukan blokade laut di Gaza setelah Hamas menguasai daerah kantong tersebut. Blokade ini diperketat setelah serangan mendadak Hamas ke wilayah Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan