Banner

Jaksa Agung AS peringatkan meningkatnya ancaman terkait konflik Israel-Hamas

Jaksa Agung Amerika Serikat (AS) Merrick Garland memberikan kesaksian di hadapan Subkomite Alokasi Senat untuk Perdagangan, Kehakiman, Ilmu Pengetahuan, dan Badan Terkait dalam sidang dengar pendapat tentang Peninjauan Permintaan Pendanaan Tahun Fiskal 2022 Presiden untuk Departemen Kehakiman AS di Washington DC, AS, pada 9 Juni 2021. (Xinhua/Pool/Stefani Reynolds)

Ancaman terhadap komunitas Muslim, Arab, dan Yahudi meningkat di Amerika Serikat, di tengah berbagai aksi unjuk rasa yang terus berlanjut pascaserangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, yang dibalas dengan pengeboman Israel terhadap daerah kantong Gaza yang dikuasai Hamas.

 

Washington, AS (Xinhua) – Jaksa Agung Amerika Serikat (AS) Merrick Garland pada Kamis (19/10) mengatakan bahwa Departemen Kehakiman AS mencermati adanya peningkatan laporan ancaman terhadap komunitas dan institusi Yahudi, Muslim, dan Arab di AS di tengah konflik Israel-Hamas.

Dalam pidatonya di Jacksonville, Negara Bagian Florida, AS, Garland mengatakan bahwa pekan lalu dia memberikan arahan kepada seluruh 94 kantor kejaksaan AS dan Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI) untuk menjalin koordinasi yang erat dengan mitra penegak hukum federal, negara bagian, dan lokal di distrik-distrik mereka.

“Seluruh Departemen Kehakiman AS tetap waspada dalam upaya kami untuk mengidentifikasi dan merespons kejahatan kebencian, ancaman kekerasan, atau insiden terkait, dengan perhatian khusus pada ancaman terhadap komunitas keagamaan,” kata Garland.

“Seperti biasa, Departemen Kehakiman AS tetap fokus melakukan semua yang kami bisa untuk menjaga keamanan warga Amerika dari ancaman terorisme,” imbuhnya.

Banner

Berbagai aksi unjuk rasa terus berlanjut dan ketegangan meningkat di seluruh AS pascaserangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober dan pengeboman Israel terhadap daerah kantong Gaza yang dikuasai Hamas, yang mendorong peningkatan keamanan di kota-kota di AS.

Sejumlah laporan mengenai ancaman dalam negeri telah meningkat sejak konflik Hamas-Israel, kata Direktur FBI Christopher Wray pada Sabtu (14/10).

Menurut Center on Extremism di Anti-Defamation League, setidaknya 140 aksi unjuk rasa telah terpantau di seantero AS dalam waktu sepekan setelah pecahnya konflik saat ini, dengan beberapa pengunjuk rasa mengagungkan kekerasan dan serangan terhadap warga sipil. Ancaman daring terhadap orang-orang Yahudi telah meningkat 400 persen, kata organisasi tersebut.

Pada Ahad (15/10), seorang pria berusia 71 tahun menikam dan membunuh seorang anak laki-laki Muslim berusia enam tahun dan mengakibatkan ibunya terluka parah di Illinois.

Tersangka telah didakwa melakukan tindak kejahatan yang melanggar hukum negara bagian, dan pihak berwenang mengatakan anak laki-laki dan ibunya tersebut menjadi sasaran karena mereka adalah orang Amerika keturunan Palestina.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan