Jakarta (Indonesia Window) – Perusahaan penerbangan terbesar di Amerika Serikat, American Airlines, mengumumkan pada Kamis bahwa pendapatannya anjlok 73 persen pada kuartal ketiga 2020 senilai 2,4 miliar dolar AS atau sekira 35,3 triliun rupiah.
American Airlines, yang baru-baru ini memberhentikan 19.000 karyawannya, mengatakan pihaknya memotong harga tiket hingga merugi 44 juta dolar AS (sekitar 647,7 miliar rupiah) sehari pada periode Juli hingga September, yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata harian di kuartal kedua sebesar 58 juta dolar AS (853,8 miliar rupiah).
Sementara itu, 20.000 karyawan lainnya mengambil pensiun dini atau cuti jangka panjang.
“Selama kuartal ketiga, kami mengambil tindakan untuk mengurangi biaya kami, memperkuat posisi keuangan kami, dan memastikan pelanggan kami kembali melakukan perjalanan dengan percaya diri,” kata CEO American Airlines Doug Parker dalam sebuah pernyataan.
Dia mencatat bahwa perusahaan berupaya menekan biaya dengan mengurangi jadwal penerbangan, dan mendapatkan pinjaman 5,5 miliar dolar AS (sekitar 80,9 triliun rupiah) dari Departemen Keuangan AS berdasarkan Undang-Undang CARES yang disahkan pada akhir Maret, yang menyediakan dana sebesar 2,2 triliun dolar (sekitar 32.360, triliun rupiah).
Laporan: Redaksi