Banner

Survei: Kekerasan senjata melonjak ke posisi teratas di AS

Orang-orang berkabung untuk para korban penembakan massal di sebuah sekolah di Uvalde, Texas, Amerika Serikat, pada 26 Mei 2022. (Xinhua/Wu Xiaoling)

Aksi kekerasan senjata dianggap sebagai masalah terbesar dalam kesehatan masyarakat di Amerika Serikat (AS), melampaui krisis opioid, dengan 26 persen responden mengatakan “akses ke senjata atau senjata api” sebagai ancaman nomor satu bagi kesehatan masyarakat Amerika, naik dari 17 persen pada Februari lalu.

 

New York City, AS (Xinhua) – Aksi kekerasan senjata dianggap sebagai masalah terbesar dalam kesehatan masyarakat di Amerika Serikat (AS), melampaui krisis opioid, demikian menurut edisi terbaru Axios-Ipsos American Health Index.

Serentetan insiden penembakan massal belakangan ini mungkin telah memusatkan perhatian pada masalah kekerasan senjata yang sebelumnya tidak terlihat dalam survei terdahulu pada Februari, dengan 26 persen responden mengatakan “akses ke senjata atau senjata api” sebagai ancaman nomor satu bagi kesehatan masyarakat Amerika, naik dari 17 persen pada Februari, sebut Axios dalam laporan survei.

Aksi kekerasan senjata
Massa turun ke jalan menuju gedung Capitol dalam aksi unjuk rasa mendesak pengesahan larangan senjata serbu, di Washington DC, Amerika Serikat (AS), pada 17 April 2023. Empat orang tewas dan sedikitnya 28 lainnya luka-luka dalam insiden penembakan di sebuah pesta ulang tahun pada Sabtu (15/4/2023) malam waktu setempat di kota kecil Dadeville, Alabama, AS, kata pihak berwenang pada Ahad (16/4/2023). Insiden itu membawa AS ke tonggak suram dengan lebih dari 160 penembakan massal tercatat sejauh ini sejak awal tahun 2023, dengan jumlah kematian akibat kekerasan senjata api mencapai 12.277 jiwa, menurut basis data yang dijalankan kelompok riset nonprofit Gun Violence Archive. (Xinhua/Aaron Schwartz)

Sementara itu, 25 persen responden mengatakan ancaman terbesar adalah opioid dan fentanil, hampir tidak berubah sejak survei terakhir. Sebanyak 20 persen responden mengatakan obesitas, angka yang juga nyaris tidak berubah dari hasil survei Februari. COVID-19 merosot ke posisi terbawah sebagai ancaman kesehatan masyarakat, dengan angka 3 persen, mencatat angka yang sama dengan bahaya merokok, penyalahgunaan alkohol, dan mengemudikan kendaraan secara tidak aman.

“Survei terbaru lainnya menunjukkan peningkatan kekhawatiran terhadap kekerasan senjata, terutama di sekolah,” kata laporan itu. “Sebuah survei KFF menemukan satu dari lima orang dewasa AS mengatakan pernah diancam dengan senjata, dan satu dari enam orang pernah secara langsung menyaksikan seseorang ditembak.”

“Ada dorongan yang meningkat untuk menggambarkan kekerasan senjata sebagai masalah kesehatan masyarakat, di mana para ahli mengaitkannya dengan biaya yang dikeluarkan pemberi kerja (employer cost), klaim asuransi, konseling kesehatan mental, dan berbagai variabel lainnya,” imbuh laporan itu.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan