Banner

ADB tegaskan komitmen dukung integrasi dan kerja sama untuk atasi tantangan regional

Dari kanan ke kiri: Presiden ADB Masato Kanda, Presiden RI Prabowo Subianto, dan PM Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, dalam KTT BIMP-EAGA ke-16 di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (28/5/2025). (Asian Development Bank)

ADB meningkatkan pembiayaan sektor swasta dengan proyeksi peningkatan empat kali lipat menjadi 13 miliar dolar AS per tahun pada 2030.

 

Manila, Filipina (Xinhua/Indonesia Window) – Presiden Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) Masato Kanda menegaskan kembali komitmen kuat bank tersebut untuk memajukan kerja sama dan integrasi regional guna mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi Asia Tenggara, seperti disampaikan bank pemberi pinjaman multilateral itu pada Rabu (28/5).

“Kawasan ini sedang menghadapi dampak dari ketegangan perdagangan dan geopolitik, pesatnya perubahan teknologi, serta meningkatnya ancaman terhadap ketahanan pangan dan energi,” ujar Kanda dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BIMP-EAGA (Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philipines East ASEAN Growth Area) dan IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle) ke-16 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Dia menambahkan, “Namun, tantangan-tantangan ini juga menghadirkan peluang yang luar biasa untuk memperkuat ketahanan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kemitraan kami yang telah terjalin lama akan membantu kami mengubah hambatan menjadi jalur baru untuk kemajuan.”

ADB berencana memberikan dukungan sebesar 24 miliar dolar AS untuk kawasan Asia Tenggara dalam tiga tahun ke depan. Fokus utama dukungan ini adalah memperdalam kerja sama dan integrasi regional, termasuk memperluas investasi guna memperkuat konektivitas, mendorong pertumbuhan yang dipimpin oleh sektor swasta, mengintegrasikan sistem energi, serta meningkatkan ketahanan pangan.

Banner

*1 dolar AS = 16.307 rupiah

Selain itu, ADB juga meningkatkan pembiayaan hingga 40 miliar dolar AS hingga 2030 untuk mengatasi berbagai kerentanan dalam sistem pangan.

Dalam BIMP-EAGA, ADB telah menginvestasikan 500 juta dolar AS untuk pengembangan pertanian, 93 juta dolar AS untuk akuakultur berkelanjutan, dan 500 juta dolar AS untuk pengurangan sampah plastik di laut.

Bank itu juga berkomitmen menyediakan dana senilai 10 miliar dolar AS untuk mendukung ASEAN Power Grid, dengan fokus pada hubungan lintas perbatasan, peningkatan jaringan, dan energi terbarukan.

Guna meningkatkan konektivitas regional melalui sektor swasta, ADB meningkatkan pembiayaan sektor swasta dengan proyeksi peningkatan empat kali lipat menjadi 13 miliar dolar AS per tahun pada 2030. Selain itu, ADB bertujuan menggandakan pembiayaan untuk sektor perdagangan dan rantai pasokan untuk Asia Tenggara menjadi 2,5 miliar dolar AS per tahun pada 2030.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan