Pesantren Al-Wafi fasilitasi ujian perdana bagi mahasiswa Sudan

Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Dr. Yasir Muhammad Ali Muhammad, hadir dalam acara pembukaan ujian perdana mahasiswa Sudan, di Kampus B, Pondok Pesantren Al Wafi, Kota Depok, Jawa Barat. (Indonesia Window)

Acara pembukaan ujian perdana bagi mahasiswa Sudan yang belum dapat kembali ke tanah air mereka karena konflik yang belum reda, diselenggarakan di pondok pesantren Al-Wafi, Kota Depok, Jawa Barat.

 

Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – Pondok pesantren Al-Wafi, yang terletak di Kota Depok, Jawa Barat, memfasilitasi acara pembukaan ujian perdana bagi mahasiswa Sudan yang belum dapat kembali ke tanah air mereka karena konflik yang belum reda.

Keterangan tertulis dari Al-Wafi yang diterima di Bogor, Ahad, menyebutkan, selain mahasiswa Sudan, ujian tersebut juga diikuti oleh mahasiswa dari berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Thailand, serta mereka yang berasal dari China.

Selain di Indonesia, ujian perdana tersebut dilaksanakan serentak di beberapa negara perwakilan, yakni Mesir, Uni Emirat Arab, Komoro.

Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Dr. Yasir Muhammad Ali Muhammad, hadir dalam acara pembukaan ujian perdana itu, bersama Dekan Fakultas Islamic Studies International University of Africa (IUA) dan delegasi resmi Examination Center di Indonesia, Dr. Abu Bakar Ali Bakheit.

Pembina Yayasan Pondok Pesantren Al-Wafi, Dr. Ali Saman Hasan, Lc., Ketua Yayasan, Dr. Marullah Marzuq, serta para guru pesantren juga hadir dalam kegiatan tersebut.

Acara pembukaan ujian perdana itu menandai langkah penting dalam upaya memastikan kelanjutan pendidikan bagi mahasiswa Sudan di Indonesia, sekaligus memperkuat hubungan antara kedua negara di bidang pendidikan.

Pada tanggal 15 April 2023, bentrokan hebat meletus antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang merupakan pasukan paramiliter di Sudan, yang mengakibatkan lebih dari 8,6 juta orang mengungsi, termasuk pengungsi internal, pencari suaka, dan pengungsi. Konflik ini memperburuk banyak tantangan yang ada di Sudan, termasuk konflik yang sedang berlangsung, wabah penyakit, ketidakstabilan ekonomi dan politik, serta keadaan darurat iklim.

 

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan