Banner

Pengembangan pelabuhan Patimban capai kapasitas 14 juta TEUs

Ilustrasi. Pengembangan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat akan menjadikannya pelabuhan kargo terbesar di tanah air dengan kapasitas mencapai 14 juta TEUs (Twenty-foot Equivalent Units). (Andy Li on Unsplash)

Jakarta (Indonesia Window) – Pengembangan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat akan menjadikannya pelabuhan kargo terbesar di tanah air dengan kapasitas mencapai 14 juta TEUs (Twenty-foot Equivalent Units), kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Saat memberikan keterangan pers usai rapat terbatas (ratas) mengenai Percepatan Proyek Nasional Patimban di Jakarta pada Selasa, menteri menyampaikan bahwa pembangunan tahap pertama Patimban berkapasitas 7 juta TEUs.

Dia menjelaskan bahwa saat ini pergerakan kargo dari Kabupaten/Kota Bekasi, Kawarang dan Subang di Jawa Barat yang merupakan daerah industri, ke Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta kurang maksimal.

Menteri menambahkan bahwa nantinya ada suatu kolaborasi antara Tanjung Priok dan Patimban sehingga sebagian kargo yang berasal dari Bekasi Timur dan Karawang dikirim melalui Patimban, sedangkan barang-barang dari Bekasi Barat dan Tangerang memanfaatkan Tanjung Priok.

“Dengan koordinasi, akan ada penunjukan operator yang Insya Allah dikerjasamakan dari dalam dan luar negeri. Tentu kita yang mayoritas, sehingga diharapkan konektivitas Patimban ini berjalan baik dan menjadi hub,” kata Menhub.

Banner

Lebih lanjut, Budi Karya menyampaikan bahwa pemerintah sedang merintis beberapa pelabuhan yang ada di sebelah timur Patimban.

Koordinasi juga dilakukan agar manajemen Patimban dapat langsung melakukan direct call (kontak langsung) ke Eropa, Amerika, dan China.

Menteri menyampaikan bahwa total investasi pengembangan Patimban sebesar 43 triliun rupiah.

Pembangunan tahap pertama sudah dilaksanakan dengan biaya 14 triliun rupiah yang berasal dari APBN dan pinjaman JICA (Japan International Cooperation Agency) atau Badan Kerja Sama Internasional Jepang.

Pembangunan tahap pertama diharapkan selesai pada 2021, dan tahap berikutnya dilanjutkan pada 2021-2023 dengan biaya sebesar 9,5 triliun rupiah.

Menhub menambahkan Patimban diharapkan mulai beroperasi pada kuarter keempat tahun ini, atau November-Desember 2020.

Banner

“Kita harapkan ini (operasional pelabuhan) akan kita mulai pada bulan Desember, untuk ekspor produk otomotif. Kita tahu bahwa banyak sekali industri otomotif di daerah Bekasi dan Karawang,” katanya.

Berkaitan dengan aksesibilitas yang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menteri menerangkan bahwa pada tahap pertama Patimban akan tersambung dengan jalan Pantura.

“Kita juga akan mulai membangun jalan tol sepanjang kurang lebih 30 kilometer dari Patimban menuju jalan tol,” jelas menhub.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan