Jakarta (Indonesia Window) – Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi untuk Pemuda dan Olahraga (SCYS) Bahrain, Salman bin Ibrahim Al Khalifa, menekankan sikap teguh Pemerintah Kerajaan tersebut di bawah kepemimpinan Raja Hamad bin Isa Al Khalifa dalam mendukung perjuangan Palestina dan menjaga hak rakyat Palestina.
Dia menekankan bahwa kesepakatan untuk menjalin hubungan diplomatik antara Kerajaan Bahrain dan Israel merupakan langkah bersejarah dan signifikan untuk mencapai perdamaian di Timur Tengah dan mengakhiri konflik Palestina-Israel, menurut laporan Kantor Berita Bahrain (BNA) yang dikutip di Jakarta, Ahad.
Salman menegaskan bahwa sikap teguh kerajaan tersebut selalu menempatkan perjuangan Palestina di atas prioritas Bahrain, dengan menggarisbawahi rakyat Palestina berhak mendapatkan hak mereka yang sah.
Menurut dia, keputusan untuk menjalin hubungan dengan Israel merupakan kontribusi Bahrain untuk mempromosikan budaya perdamaian dan hidup berdampingan secara damai di dunia.
Bahrain menjadi negara Arab keempat yang menormalisasi hubungan dengan Israel pada Jumat (11/9), menyusul Uni Emirat Arab (UEA) yang mengumumkan kesepakatan damai dengan bangsa penjajah tersebut pada 13 Agustus lalu.
Dengan Bahrain, sejauh ini sudah empat negara Arab, dari 22 negara, yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, yakni Mesir pada 1978, Yordania pada 1994 UEA pada 2020.
Laporan: Redaksi