Banner

‘Drone’ bertenaga hidrogen buatan China cetak rekor terbang nonstop 30 jam

Sebuah drone’ milik Keeta Drone melakukan pengiriman paket di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), pada 17 Desember 2024. (Xinhua/Wen Xinnian)

Drone bertenaga hidrogen yang dikembangkan secara mandiri oleh China telah menyelesaikan penerbangan nonstop selama 30 jam.

 

Chengdu, China (Xinhua/Indonesia Window) – Sebuah drone bertenaga hidrogen yang dikembangkan secara mandiri oleh China baru-baru ini menyelesaikan penerbangan nonstop selama 30 jam, sebuah rekor baru untuk drone yang diproduksi di negara tersebut, demikian menurut Aviation Industry Corporation of China (AVIC).

Jenis drone kelas 50 kg bertenaga hidrogen ini dikembangkan bersama oleh AVIC Chengdu Aircraft Industrial (Group) Co., Ltd. dan Universitas Tsinghua, papar AVIC.

Drone tersebut mencatatkan terobosan dalam desain penerbangan, kontrol, dan propulsi pesawat yang terintegrasi, berdasarkan karakteristik output sel hidrogen, ungkap AVIC.

Drone bertenaga hidrogen ini berhasil mencetak rekor penerbangannya di Dujiangyan di Provinsi Sichuan, China barat daya.

Banner
Foto dari udara yang diabadikan menggunakan drone pada 19 Maret 2025 ini menunjukkan sejumlah drone beroperasi di sebuah ladang kanola di Desa Shangbai, wilayah Deqing, Provinsi Zhejiang, China timur. Menjelang ekuinoks musim semi atau Chunfen dalam bahasa Mandarin, posisi keempat matahari dalam kalender lunar China yang tahun ini akan jatuh pada 20 Maret, para petani di seluruh negara itu sibuk bekerja di ladang. (Xinhua/Xie Shangguo)

Sebuah sistem dengan drone bertenaga hidrogen yang dipasang di atap sebuah mobil otonomos digunakan dalam proses lepas landasnya. Drone tersebut lepas landas saat mobil otonomos itu sedang bergerak dan berhasil melakukan demonstrasi skenario aplikasi lepas landas melalui landasan pacu nonstandar.

Foto dari udara yang diabadikan menggunakan drone pada 27 Maret 2025 ini menunjukkan modul udara dari mobil terbang AEROHT buatan XPENG sedang melakukan peragaan terbang di Resor Wisata Danau Liuye di Kota Changde, Provinsi Hunan, China tengah. Upacara untuk penerbangan perdana mobil terbang tersebut diselenggarakan oleh produsen kendaraan listrik China XPENG di Hunan pada Kamis (27/3). Mobil terbang yang terdiri dari modul darat, kendaraan listrik, dan modul udara tersebut melakukan skenario penerapan penerbangan lintas perairan pada hari itu. (Xinhua/Chen Sihan)

Selama penerbangan tersebut, drone bertenaga hidrogen ini mampu melakukan pemantauan dinamis jarak jauh di darat melalui fasilitas onboard, sebuah skenario yang menjanjikan dalam hal penggunaan drone bertenaga hidrogen di bidang ekonomi ketinggian rendah dan penerbangan ramah lingkungan, demikian menurut pernyataan AVIC.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan