Banner

Danau utama di pusat industri China catat rekor kualitas air terbaik dalam beberapa dekade

Foto dari udara yang diabadikan menggunakan ‘drone’ pada 10 April 2024 ini menunjukkan pemandangan Danau Taihu di dekat Dongshan di Distrik Wuzhong, Kota Suzhou, Provinsi Jiangsu, China timur. (Xinhua/Ji Chunpeng)

Taihu merupakan sumber air krusial bagi 17 juta penduduk di China timur yang telah lama dibebani oleh pencemaran, terutama sejak 1990-an, lantaran pesatnya perkembangan industrialisasi dan urbanisasi di daerah tersebut.

 

Nanjing, China (Xinhua/Indonesia Window) – Taihu, danau air tawar terbesar ketiga di China yang terletak di pusat manufaktur negara itu, mencatatkan peningkatan kualitas air ke level terbaiknya dalam 30 tahun, demikian disampaikan otoritas setempat pada Ahad (12/1).

Danau Taihu terletak di daerah Delta Sungai Yangtze, salah satu daerah yang paling terpapar industrialisasi dan padat penduduk di China. Sebelumnya, danau ini pernah terkenal dengan wabah ganggang akibat pencemaran.

Pada 2024, untuk pertama kalinya dalam tiga dekade, kualitas air rata-rata di danau tersebut mencapai Tingkat III dalam sistem kualitas air lima tingkatan di China. Ini berarti kualitas airnya “cukup baik”, ungkap Departemen Ekologi dan Lingkungan Hidup Provinsi Jiangsu, tempat sebagian besar area danau itu berada.

Selama musim panas tahun lalu, rata-rata luas area ganggang biru-hijau yang mekar di Danau Taihu turun sebesar 15,8 persen secara tahunan (year on year/yoy), sementara rata-rata kepadatan ganggang biru-hijau di danau itu berkurang sebesar 17,5 persen (yoy), urai departemen tersebut.

Banner

“Apa yang kita lihat ini adalah prestasi luar biasa dalam pengendalian eutrofikasi di sebuah danau besar,” kata Zhu Guangwei, seorang peneliti dari Institut Geografi dan Limnologi Nanjing yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS).

Menurut Zu, menangani eutrofikasi di danau air tawar yang besar dan dangkal merupakan tantangan global, terutama di daerah yang ekonominya hidup dan dinamis, sehingga keberhasilan Taihu ini dapat memberikan wawasan penting bagi dunia.

Taihu, sumber air krusial bagi 17 juta penduduk di China timur, telah lama dibebani oleh pencemaran, terutama sejak 1990-an, lantaran pesatnya perkembangan industrialisasi dan urbanisasi di daerah tersebut.

Sejak 2007, Jiangsu menekan perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan fosfor di dekat danau untuk mengurangi pembuangan limbah. Jiangsu juga mendorong pengumpulan dan pengolahan air limbah serta serangkaian langkah pengendalian polusi lainnya. Area di sekitar Danau Taihu juga mengalami transisi menuju industri berteknologi tinggi dan industri yang tidak terlalu polutif.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan