Banner

Wahana antariksa bermasalah, AS kembali tunda misi Artemis ke Bulan

Roket Sistem Peluncuran Luar Angkasa NASA yang mengangkut wahana antariksa Orion lepas landas dalam uji penerbangan Artemis I di Kennedy Space Center milik NASA di Florida, Amerika Serikat, pada 16 November 2022. (Xinhua/NASA/Keegan Barber)

Wahana antariksa Orion, yang dibangun oleh NASA dan kontraktor utama Lockheed Martin, saat ini menjadi satu-satunya wahana antariksa yang mampu melakukan penerbangan luar angkasa berawak dan kembali ke Bumi dengan kecepatan tinggi dari area sekitar Bulan.

 

Los Angeles, AS (Xinhua/Indonesia Window) – NASA pada Kamis (5/12) mengumumkan penundaan misi eksplorasi Bulan Artemis usai ditemukan masalah teknis pada wahana antariksa Orion miliknya.

NASA kini menargetkan akan meluncurkan Artemis II, misi eksplorasi Bulan berawak pertamanya, pada April 2026 dan pertengahan 2027 untuk Artemis III, misi pendaratan di Bulan yang bersejarah untuk menjelajahi wilayah Kutub Selatan Bulan.

Artemis III akan menjadi misi pertama yang membawa astronaut Amerika Serikat (AS) kembali menginjakkan kaki di permukaan Bulan dalam lebih dari 50 tahun.

NASA sebelumnya mengumumkan peluncuran Artemis II akan dilakukan pada September 2025, dan Artemis III pada September 2026.

Banner

Penundaan tersebut diputuskan setelah NASA menyimpulkan pemeriksaan masalah teknis yang ditemukan dalam misi Artemis I pada 2022.

Uji penerbangan Artemis I, yang membawa wahana antariksa Orion, dilakukan pada 16 November 2022, dari Kennedy Space Center milik NASA di Florida. Misi Artemis I merupakan uji penerbangan terpadu pertama dari sistem eksplorasi antariksa dalam (deep space) milik NASA, yang mencakup wahana antariksa Orion, roket Roket Sistem Peluncuran Luar Angkasa (Space Launch System/SLS), dan sistem-sistem di Bumi.

Dalam misi Artemis I, wahana antariksa Orion secara tidak terduga kehilangan material pada bagian pelindung panasnya, menurut NASA.

Melalui analisis yang ekstensif, termasuk dari 100 lebih pengujian di fasilitas-fasilitas khusus di seluruh AS, diketahui pelindung panas pada Artemis I tidak memungkinkan cukup banyak gas yang dihasilkan di dalam material yang disebut Avcoat untuk keluar, yang menyebabkan sebagian material retak dan patah.

Avcoat dirancang untuk terkikis saat memanas dan merupakan material penting dalam sistem perlindungan termal yang melindungi Orion beserta awaknya dari suhu hampir 5.000 derajat Fahrenheit yang dihasilkan ketika Orion melewati atmosfer Bumi saat kembali dari Bulan, menurut NASA.

Sekitar 200 sampel Avcoat diambil dari pelindung panas Artemis I di Marshall Space Flight Center milik NASA di Alabama untuk dianalisis dan diperiksa.

Banner

“Kami menganggap serius proses investigasi pelindung panas ini dengan mengutamakan keselamatan para awak sebagai pendorong utama investigasi,” kata Howard Hu, yang menjabat sebagai manajer Program Orion, di Johnson Space Center milik NASA di Houston. “Prosesnya sangat panjang. Kami memberi waktu yang dibutuhkan oleh tim untuk menyelidiki setiap kemungkinan penyebabnya, dan mereka bekerja tanpa lelah untuk memastikan kami bisa memahami fenomena tersebut dan langkah-langkah yang diperlukan guna memitigasi isu ini untuk misi mendatang.”

Tim insinyur sudah merakit dan mengintegrasikan wahana antariksa Orion untuk misi Artemis III berdasarkan hasil yang telah dipelajari dari Artemis I dan menerapkan sejumlah penyempurnaan pada pembuatan pelindung panas untuk para awak yang kembali dari misi pendaratan di Bulan, guna mencapai keseragaman dan permeabilitas yang konsisten, menurut NASA.

Wahana antariksa Orion, yang dibangun oleh NASA dan kontraktor utama Lockheed Martin, saat ini menjadi satu-satunya wahana antariksa yang mampu melakukan penerbangan luar angkasa berawak dan kembali ke Bumi dengan kecepatan tinggi dari area sekitar Bulan.

Pada misi eksplorasi Bulan Artemis milik NASA, Orion akan membawa para kru ke luar angkasa, menyediakan kemampuan untuk melakukan pembatalan darurat, mendukung semua kru selama perjalanan luar angkasa, serta menyediakan manuver masuk kembali (re-entry) yang aman dari velositas manuver pulang luar angkasa dalam.

Melalui program Artemis, NASA berencana mendaratkan astronaut wanita pertama, orang kulit berwarna pertama, dan mitra internasional pertamanya di Bulan, serta membangun eksplorasi jangka panjang untuk penemuan ilmiah dan persiapan misi pendaratan manusia ke Mars.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan