Harimau Siberia liar telah kembali ke wilayah pedalaman Gunung Changbai setelah tiga dekade, menunjukkan perluasan habitat spesies tersebut yang masih berlangsung.
Changchun, China (Xinhua/Indonesia Window) – Cagar Alam Nasional Gunung Changbai di Provinsi Jilin, China timur laut, berhasil merekam cuplikan seekor harimau Siberia liar, berikut jejak yang ditinggalkannya. Demikian menurut biro kehutanan dan padang rumput provinsi tersebut pada Selasa (3/12).
Penemuan ini menjadi bukti bahwa harimau Siberia liar telah kembali ke wilayah pedalaman Gunung Changbai setelah tiga dekade, serta menunjukkan perluasan habitat spesies tersebut yang masih berlangsung.
Pada Selasa, cuplikan video harimau itu terekam di dekat lereng barat Gunung Changbai. Menyusul penemuan satu set jejak pada pekan sebelumnya, staf cagar alam itu pun segera menempatkan sembilan kamera pemantau di area tersebut.
Otoritas setempat segera menyusun langkah-langkah untuk mencegah interaksi berbahaya antara manusia dan harimau, mengeluarkan peringatan dini, serta memasang sejumlah tanda di lokasi tersebut untuk memperingatkan masyarakat terkait keberadaan hewan itu.
Selama bertahun-tahun, Jilin terus memperkuat perlindungan ekologis dengan menerapkan berbagai langkah, seperti penutupan gunung, larangan berburu, dan penghentian penebangan komersial di hutan-hutan alami.
Gunung Changbai merupakan salah satu ekosistem alami yang paling utuh di China, yang memiliki keragaman jenis iklim dan komunitas biologis yang kaya. Didirikan pada 1960, Cagar Alam Nasional Gunung Changbai kini menjadi habitat bagi 1.586 spesies satwa liar.
Juga dikenal sebagai harimau Amur, harimau Siberia merupakan salah satu spesies yang paling terancam punah di dunia. Spesies ini terutama hidup di Rusia timur jauh dan China timur laut. Sekitar 500 ekor harimau Siberia diyakini hidup di alam liar saat ini.
Laporan: Redaksi