Banner

Hizbullah sebut belum ada desa di Lebanon yang berhasil dikuasai Israel

Foto yang diabadikan pada 6 November 2024 ini menunjukkan kepulan asap pascaserangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon. Pesawat-pesawat tempur Israel pada Rabu (6/11) sore waktu setempat melancarkan delapan serangan udara mematikan di pinggiran selatan Beirut, setelah kondisi yang relatif tenang dalam beberapa hari sebelumnya, lapor Kantor Berita Nasional (National News Agency/NNA) Lebanon. Serangan udara Israel, yang menargetkan sejumlah area termasuk kota Haret Hreik dan Burj Barajneh, dimulai sekitar satu jam setelah peringatan evakuasi pertama yang dikeluarkan oleh tentara Israel untuk enam bangunan di pinggiran selatan Beirut pada Rabu sore menjelang malam waktu setempat. (Xinhua/Bilal Jawich)

“Tentara Nasional Lebanon dan perlawanan Hizbullah sama-sama membela Lebanon dan rakyat Lebanon dengan cara dan kemampuannya masing-masing.”

 

Beirut, Lebanon (Xinhua/Indonesia Window) – Kepala media Hizbullah Mohammad Afif pada Senin (11/11) mengklaim bahwa belum ada desa di Lebanon selatan yang berhasil diduduki militer Israel, menurut Kantor Berita Nasional (National News Agency) Lebanon.

“Setelah pertempuran berdarah selama 45 hari, musuh dari Israel masih belum berhasil menduduki desa mana pun di Lebanon selatan,” kata Afif dalam konferensi pers di wilayah pinggiran selatan Beirut.

“Kita berbicara tentang medan perang untuk perlawanan, kehormatan, kebanggaan, dan kesetiaan, tempat para pejuang perlawanan yang terhormat telah membuktikan dengan darah mereka bahwa musuh masih tidak mampu menduduki desa mana pun di Lebanon.”

Afif mengatakan bahwa selama pasukan Israel tidak mampu bergerak maju lewat jalur darat dan memperoleh kendali yang sebenarnya, mereka tidak akan pernah mencapai tujuan politik mereka, dan orang-orang di wilayah utara tidak akan pernah kembali ke rumah mereka.

Afif membantah dugaan pejabat Israel tentang persediaan rudal Hizbullah yang menurun hingga sekitar 20 persen dari kapabilitas sebenarnya.

“Kami tegaskan lagi bahwa para pejuang perlawanan, terutama di garis depan, memiliki cukup senjata, peralatan, dan pasokan untuk perang panjang yang tengah kami persiapkan di semua tingkatan.”

Merespons pernyataan Israel bahwa upaya diplomatik untuk memfasilitasi gencatan senjata di Lebanon telah mengalami kemajuan, Afif mengatakan belum ada pengajuan gencatan senjata resmi yang disampaikan kepada kelompok tersebut.

“Jika Anda mendengar tentang negosiasi politik untuk gencatan senjata, alasan sebenarnya adalah medan perang dan ketahanan perlawanan,” katanya.

Afif juga menekankan hubungan yang kuat antara Hizbullah dan Tentara Nasional Lebanon. “Hubungan kami dahulu dan ke depannya akan selalu solid,” kata Afif.

“Tentara Nasional Lebanon dan perlawanan Hizbullah sama-sama membela Lebanon dan rakyat Lebanon dengan cara dan kemampuannya masing-masing,” imbuhnya.

Sejak 23 September, militer Israel telah mengintensifkan serangan udaranya di Lebanon di tengah eskalasi konflik dengan Hizbullah.

Pada awal Oktober, Israel memulai operasi darat di perbatasan utaranya dengan Lebanon.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan