Banner

Mesir bawa pulang 67 artefak dari Jerman

Jet-jet tempur siluman J-10 dari Tim Aerobatik Bayi terbang di atas objek wisata Piramida Giza di Giza, Mesir, pada 28 Agustus 2024. Formasi penerbangan tersebut berada di Mesir untuk mengikuti pameran dirgantara yang dijadwalkan berlangsung pada 3-5 September. (Xinhua/Sui Xiankai)

Patung perunggu Osiris, dewa kematian dan penguasa alam baka, merupakan salah satu dari artefak kuno yang berhasil dibawa pulang.

 

Kairo, Mesir (Xinhua/Indonesia Window) – Mesir berhasil membawa pulang 67 artefak kuno dari Jerman, demikian disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Mesir pada Sabtu (9/11) dalam sebuah pernyataan.

Artefak yang berasal dari berbagai era kuno tersebut mencakup kaki dan tungkai mumi, dua topeng, serta dua mural yang dipindahkan dari sebuah makam di Desa Saqqara di Kegubernuran Giza, dekat Kairo, ibu kota Mesir.

Patung perunggu Osiris
Foto yang diabadikan pada 15 Oktober 2024 ini menunjukkan beragam benda pameran di sebuah ruang ekshibisi Museum Besar Mesir (Grand Egyptian Museum) di Giza, Mesir. Museum Besar Mesir pada Selasa (15/10) mengumumkan uji coba operasional Galeri Utama yang dimulai pada 16 Oktober 2024, menawarkan kepada para pengunjung pratinjau eksklusif untuk 12 ruang pameran dengan artefak yang berasal dari zaman prasejarah hingga era Romawi. Tahap uji coba ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan museum tersebut untuk memastikan kelancaran pengalaman pengunjung menjelang pembukaan resminya. (Xinhua/Ahmed Gomaa)

Patung perunggu Osiris, dewa kematian dan penguasa alam baka, merupakan salah satu dari artefak kuno yang berhasil dibawa pulang. Sejumlah patung berukuran kecil, yang menurut kepercayaan Mesir kuno disimpan di dalam makam untuk membantu pekerjaan sosok yang telah meninggal di akhirat, juga berhasil dibawa pulang.

Foto yang diabadikan pada 10 Oktober 2024 ini menunjukkan pemandangan Benteng Salahuddin di Historic Cairo atau Kairo Abad Pertengahan, Mesir. Berdiri pada abad ke-10, Historic Cairo merupakan salah satu kota Islam tertua di dunia dengan sejumlah masjid, jalanan dan pasar tua, serta monumen terkenal. Kota itu masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO pada 1979, dan menjadi objek wisata terkemuka. (Xinhua/Sui Xiankai)

Ini adalah langkah penting untuk merebut kembali warisan budaya Mesir sebagai bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah Mesir untuk mendapatkan kembali artefak-artefak yang dicuri atau diselundupkan secara ilegal, papar pernyataan tersebut.

Pernyataan itu juga menambahkan bahwa Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir bekerja sama dengan Kemenlu Mesir untuk memulangkan artefak kuno tersebut.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan