TEPCO berharap sejumlah puing yang berhasil diambil dari bahan bakar yang meleleh dari salah satu reaktor yang rusak dapat memberikan data yang berharga untuk pengangkatan dalam skala besar.
Tokyo, Jepang (Xinhua/Indonesia Window) – Tokyo Electric Power Company Holdings (TEPCO), operator pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang lumpuh di Jepang, pada Kamis (7/11) mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil mengambil sejumlah kecil bahan bakar yang meleleh dari salah satu reaktor yang rusak.
TEPCO mengatakan bahwa sejumlah bahan bakar yang meleleh berhasil diekstraksi dari dasar wadah penampungan reaktor No. 2 dengan menggunakan sebuah alat pencapit yang terpasang di ujung perangkat teleskopik.
Sampel tersebut kemudian dimasukkan ke dalam wadah khusus untuk diangkut sebelum dikirim untuk dianalisis di fasilitas Badan Tenaga Atom Jepang di Prefektur Ibaraki yang lokasinya berdekatan, tambah perusahaan itu.
Ini adalah kali pertama TEPCO mengambil bahan bakar yang meleleh dari salah satu reaktor di PLTN Fukushima. Diperkirakan sebanyak 880 ton puing-puing bahan bakar masih tersisa di reaktor No. 1, 2, dan 3 yang hancur saat bencana nuklir pada 2011.
TEPCO saat ini sedang dalam proses penonaktifan PLTN tersebut, yang akan berlangsung selama beberapa dekade. PLTN tersebut mengalami peleburan (meltdown) inti dan melepaskan radiasi setelah diguncang gempa bumi bermagnitudo 9,0 dan diterjang tsunami pada 11 Maret 2011. Peristiwa itu mengakibatkan kecelakaan nuklir tingkat 7, yang merupakan level tertinggi dalam Skala Kejadian Nuklir dan Radiologi Internasional (International Nuclear and Radiological Event Scale/INES).
Pengambilan puing-puing yang berbahaya itu awalnya direncanakan pada 2021, tetapi tertunda akibat pandemik COVID-19 dan sejumlah kesulitan teknis lainnya. TEPCO berharap sejumlah kecil puing yang berhasil diambil itu dapat memberikan data yang berharga untuk pengangkatan dalam skala besar.
Laporan: Redaksi