Banner

PBB terus kirimkan bantuan kemanusiaan ke Lebanon

Foto yang diabadikan pada 2 November 2024 ini menunjukkan kerusakan yang disebabkan oleh serangan udara Israel di Mashghara, Lebanon. (Xinhua/Taher Abu Hamdan)

Sektor perawatan kesehatan Lebanon terus menghadapi serangan tanpa henti, dengan fasilitas, staf, dan sumber daya yang semakin terperangkap dalam baku tembak, dan semakin membebani infrastruktur kesehatan negara itu yang sudah rapuh.

 

PBB (Xinhua/Indonesia Window) – Badan dan mitra PBB terus mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terdampak krisis di Lebanon di tengah meningkatnya permusuhan, kata Stephane Dujarric, juru bicara (jubir) sekretaris jenderal PBB, dalam taklimat media harian pada Selasa (5/11).

Pada Senin (4/11), Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Tengah (UNRWA) mengirimkan pasokan medis dan bahan bakar untuk generator listrik ke kamp pengungsi Palestina Burj Shimali di Tyre, Lebanon selatan. Sebuah konvoi kemanusiaan juga mengirimkan pasokan medis, obat-obatan, dan perlengkapan kebersihan ke pusat perawatan kesehatan di Labweh, yang terletak di wilayah Baalbeck-El Hermel.

Sementara itu, Program Pangan Dunia (WFP) telah menjangkau lebih dari 2 juta orang yang rentan di negara tersebut melalui bantuan daruratnya serta program-program rutin. WFP juga menyediakan bantuan pangan kepada masyarakat Lebanon dan Suriah yang melarikan diri melintasi perbatasan ke Suriah.

Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) bermitra dengan otoritas daerah untuk memfasilitasi dimulainya kembali pembelajaran secara bertahap bagi sekitar 387.000 anak-anak Lebanon, termasuk mereka yang tinggal di tempat penampungan dan masyarakat yang terdampak perang.

Banner

Inisiatif ini merupakan bagian dari rencana tanggap darurat untuk mendukung pembukaan dan pengoperasian 326 sekolah umum yang tidak digunakan sebagai tempat penampungan guna memastikan anak-anak usia sekolah di Lebanon memiliki akses ke pendidikan.

Sektor perawatan kesehatan Lebanon
Foto ini menunjukkan kepulan asap yang disebabkan oleh serangan udara Israel di Tyre, Lebanon, pada 31 Oktober 2024. (Xinhua/Ali Hashisho)

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di negara itu telah mencapai titik yang melampaui tingkat keparahan perang tahun 2006. Sektor perawatan kesehatan terus menghadapi serangan tanpa henti, dengan fasilitas, staf, dan sumber daya yang semakin terperangkap dalam baku tembak, dan semakin membebani infrastruktur kesehatan Lebanon yang sudah rapuh.

“Mitra-mitra kemanusiaan kami khawatir bahwa di tengah eskalasi permusuhan dan memburuknya situasi kemanusiaan, permintaan makanan, obat-obatan, tempat tinggal, dan pasokan penting lainnya semakin tinggi,” kata juru bicara PBB itu. Dia juga menyerukan perlunya pendanaan darurat untuk melanjutkan respons kemanusiaan.

Namun, permintaan bantuan kemanusiaan yang diluncurkan pada awal Oktober senilai 426 juta dolar AS saat ini baru terpenuhi sekitar 19 persen. Hal itu berarti baru 80 juta dolar AS yang telah diterima sejauh ini, imbuhnya. Dia juga mendesak negara-negara untuk tidak hanya berjanji, tetapi segera merealisasikannya menjadi dana tunai.

*1 dolar AS = 15.766 rupiah

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan