Konferensi Inisiatif Investasi Masa Depan merupakan forum investasi dan inovasi internasional terbesar di Timur Tengah, yang menarik banyak tokoh politik dan pemimpin bisnis setiap tahunnya.
Riyadh, Arab Saudi (Xinhua/Indonesia Window) – Konferensi Inisiatif Investasi Masa Depan (Future Investment Initiative/FII) kedelapan dimulai pada Selasa (29/10) di Riyadh, ibu kota Arab Saudi.
Dijuluki ‘Davos di Padang Pasir’ (Davos in the Desert), konferensi FII merupakan forum investasi dan inovasi internasional terbesar di Timur Tengah, yang menarik banyak tokoh politik dan pemimpin bisnis setiap tahunnya.
Tema konferensi tahun ini, yakni ‘Cakrawala Tanpa Batas: Berinvestasi Hari Ini, Membangun Masa Depan’ (Infinite Horizons: Investing Today, Shaping Tomorrow), menyoroti fokus acara itu dalam memajukan berbagai solusi yang berdampak besar pada bidang-bidang seperti konektivitas global, pertambangan, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), teknologi kesehatan, olahraga, ekonomi sirkular, dan lain-lain.
Berpidato dalam upacara pembukaan konferensi itu, Yasir Al-Rumayyan, gubernur Dana Investasi Publik Arab Saudi sekaligus chairman FII Institute, menyatakan bahwa dalam tujuh tahun terakhir, FII telah merealisasikan berbagai kesepakatan senilai lebih dari 125 miliar dolar AS.
“Saat ini, lebih dari sebelumnya, kita menyadari bahwa hasil ekonomi, sosial, dan lingkungan saling berhubungan. Dan, hal-hal tersebut harus menjadi inti dari pengambilan keputusan kita,” ujarnya.
“Kita memiliki tanggung jawab dan kesempatan untuk berbagi masa depan dengan tidak hanya berinvestasi pada perekonomian kita, tetapi juga pada kemanusiaan itu sendiri,” tuturnya. Dia juga mengungkapkan bahwa isu-isu mendesak seperti ketidakstabilan ekonomi, meningkatnya biaya hidup, kesenjangan perawatan kesehatan, ketidaksetaraan sosial, serta ketegangan politik masuk dalam daftar topik yang akan menjadi fokus para partisipan dalam konferensi tahun ini.
Al-Rumayyan menyerukan adanya perubahan dari investasi yang didasarkan pada keuntungan jangka pendek ke investasi berbasis “pertumbuhan berkelanjutan yang memberikan manfaat bagi perekonomian dan masyarakat kita.”
“Saya yakin melalui upaya kolektif, kita dapat menciptakan dunia yang lebih inklusif, lebih berkelanjutan,” kata Richard Attias, CEO FII Institute, dalam upacara pembukaan.
Disampaikan Attias, konferensi FII kedelapan diperkirakan akan menghasilkan kesepakatan senilai 28 miliar dolar AS.
Wakil Presiden Kantor Berita Xinhua Liu Jian turut menghadiri upacara pembukaan konferensi itu.
FII tahun ini dihadiri oleh lebih dari 7.000 partisipan dan 600 pembicara dari berbagai sektor, dengan Xinhua berpartisipasi sebagai media partner.
*1 dolar AS = 15.760 rupiah
Laporan: Redaksi