Pasukan Israel menargetkan lokasi-lokasi militer di provinsi Teheran, Khuzestan, dan Ilam, meskipun sebelumnya Iran telah mengeluarkan peringatan agar tidak menyerangnya.
Teheran/Yerusalem, Iran/Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Israel pada Sabtu (26/10) mengatakan bahwa pihaknya telah menyelesaikan gelombang serangan udara sebelum fajar terhadap target-target militer di Iran, dalam apa yang mereka sebut sebagai tindakan balasan atas serangan Iran dalam beberapa bulan terakhir. Sementara itu, Iran melaporkan bahwa pihaknya berhasil menangkal serangan Israel.
Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu dini hari bahwa pihaknya telah meluncurkan serangan udara “tepat dan terarah” terhadap target-target di beberapa wilayah di Iran, termasuk fasilitas pembuatan rudal, serangkaian rudal darat-ke-udara, dan kemampuan udara Iran lainnya.
Pernyataan IDF itu dirilis sekitar tiga setengah jam setelah IDF mengumumkan dimulainya operasi serangan terhadap Iran tersebut.
Kan TV News, yang dikelola pemerintah Israel, melaporkan bahwa puluhan jet, termasuk F35, F16, dan F15, menyerang 20 target militer di Iran.
Sejumlah saksi mata Iran mengatakan ledakan keras terdengar di sekitar ibu kota negara itu, Teheran, pada Sabtu dini hari. Tak lama kemudian, media Iran melaporkan bahwa pertahanan udara Iran dikerahkan untuk melawan upaya serangan Israel.
Markas besar pertahanan udara Iran berhasil menangkal serangan Israel, yang mengakibatkan “kerusakan terbatas,” seperti dilansir kantor berita semiresmi Iran Tasnim.
Kantor berita Tasnim melaporkan bahwa meskipun sistem pertahanan udara terpadu Iran berhasil mencegat dan menangkal serangan itu, kerusakan terbatas terjadi di beberapa wilayah. Investigasi terhadap insiden tersebut sedang dilakukan.
Laporan Tasnim itu mengatakan pasukan Israel menargetkan lokasi-lokasi militer di provinsi Teheran, Khuzestan, dan Ilam, meskipun sebelumnya Iran telah mengeluarkan peringatan agar tidak menyerangnya.
Dua tentara Iran tewas akibat serangan Israel tersebut, ungkap militer Iran.
Dalam laporan lain, kantor berita Tasnim mengatakan Israel telah membesar-besarkan serangan dini harinya terhadap target-target di Iran.
Klaim Israel bahwa lebih dari 100 pesawat militer dikerahkan dalam serangannya terhadap Iran, dan bahwa 20 titik di Iran menjadi target, merupakan klaim “tidak nyata” dan angka faktualnya jauh lebih rendah dibandingkan angka yang diklaim Israel tersebut, kutip Tasnim dari seorang narasumber.
Mengutip sumber informasi lainnya, Tasnim mengatakan Iran siap merespons serangan Israel.
Sumber itu menambahkan bahwa Iran memiliki hak untuk merespons serangan apa pun yang dilakukan Israel, dan Israel akan menerima balasan atas setiap tindakan yang diambilnya.
Pada Sabtu dini hari yang sama, Kementerian Pertahanan Suriah melaporkan bahwa pasukan Israel melancarkan serangkaian serangan udara terhadap lokasi-lokasi militer di wilayah selatan dan tengah Suriah.
Serangan tersebut, yang menurut laporan dilancarkan sekitar pukul 02.00 waktu setempat (06.00 WIB), melibatkan rudal-rudal yang diluncurkan dari arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dan wilayah udara Lebanon.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (Syrian Observatory for Human Rights), badan pemantau perang yang berbasis di Inggris, melaporkan bahwa pesawat Israel memasuki wilayah udara Suriah untuk menyasar lokasi-lokasi yang terkait dengan Iran.
Menurut Kementerian Pertahanan Suriah, pertahanan udara Suriah berhasil mencegat dan memukul jatuh beberapa rudal, dan upaya untuk menilai dampak penuh dari serangan tersebut sedang berlangsung.
Banyak negara mengutuk serangan Israel terhadap Iran tersebut.
“Serangan Israel terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Republik Islam Iran merupakan pelanggaran berat terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan hukum internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan kerajaan tersebut menegaskan penolakannya terhadap eskalasi yang terus berlanjut di kawasan itu dan perluasan konflik, yang mengancam keamanan dan stabilitas negara-negara dan rakyat di kawasan.
“Irak mengutuk keras serangan ini, dan menyatakan solidaritasnya kepada Republik Islam Iran,” sebut pernyataan resmi dari pemerintah Irak. Pernyataan itu mengatakan, “Entitas Zionis yang melakukan pendudukan melanjutkan kebijakan agresifnya dan memperluas konflik di kawasan melalui serangan terang-terangan yang dilakukan tanpa mendapatkan hukuman.”
Pada 1 Oktober, Iran menembakkan sekitar 180 rudal ke arah target-target Israel. Di antara alasan-alasan lainnya, Teheran mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas pembunuhan beberapa pemimpin kelompok perlawanan regional. Merespons hal tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Iran telah melakukan “kesalahan besar” dan bersumpah akan membalas.
Laporan: Redaksi