Banner

CDC AS: Jumlah kasus terkait wabah E. coli McDonald’s bertambah jadi 75

Para pelanggan menyantap makanan di restoran McDonald’s di New York, Amerika Serikat, pada 23 Juli 2010. (Xinhua/Shen Hong)

Wabah E. coli di Amerika Serikat dikaitkan dengan hamburger Quarter Pounder McDonald’s, dengan beberapa jaringan restoran cepat saji, seperti KFC, Pizza Hut, Taco Bell, dan Burger King, dilaporkan telah menyingkirkan bawang bombai dari beberapa outlet mereka di negara tersebut.

 

Los Angeles, AS (Xinhua/Indonesia Window) – Dengan semakin banyaknya kasus yang dilaporkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika Serikat (AS) pada Jumat (25/10) mengonfirmasi bahwa sedikitnya 75 orang di negara tersebut telah terjangkit wabah E. coli yang berkaitan dengan hamburger Quarter Pounder McDonald’s.

Data terbaru pada awal pekan ini, yang bertambah dari 49 kasus, termasuk satu kematian, telah dilaporkan di 13 negara bagian. Kasus terbaru dimulai pada 10 Oktober, menurut CDC AS.

Dari 61 orang dengan informasi yang tersedia, 22 di antaranya dirawat di rumah sakit, dan dua orang mengalami sindrom uremik hemolitik, suatu kondisi serius yang dapat menyebabkan gagal ginjal.

CDC AS dalam sebuah pembaruan informasi mengatakan bahwa McDonald’s bekerja sama dengan mitra-mitra investigasi untuk mengetahui bahan makanan apa yang terkandung di dalam Quarter Pounders yang menyebabkan orang jatuh sakit. McDonald’s menghentikan penggunaan bawang bombai iris segar dan potongan daging sapi seperempat pon di sejumlah negara bagian, saat penyelidikan masih berlangsung untuk mengidentifikasi bahan makanan yang menyebabkan penyakit.

“Jumlah sebenarnya dari orang yang sakit dalam wabah ini mungkin jauh lebih tinggi dari jumlah yang dilaporkan, dan wabah ini mungkin tidak terbatas pada negara-negara bagian dengan penyakit yang diketahui. Hal ini dikarenakan banyak orang yang sembuh tanpa perawatan medis dan tidak menjalani tes E. coli,” seperti diperingatkan CDC AS, seraya menambahkan bahwa “penyakit-penyakit terbaru mungkin belum dilaporkan karena biasanya diperlukan waktu 3 hingga 4 pekan untuk menentukan apakah seseorang yang sakit termasuk ke dalam wabah atau tidak.”

Taylor Farms, pemasok bawang bombai iris ke outlet-outlet McDonald’s yang terdampak, memulai penarikan secara sukarela dan meminta pelanggan untuk berhenti menggunakan beberapa produk bawang bombai selama investigasi berlangsung, kata CDC AS dalam pembaruan informasinya, seraya menambahkan bahwa pelanggan layanan makanan telah dihubungi secara langsung dan diberi tahu untuk tidak menggunakan bawang bombai.

Perusahaan tersebut merupakan produsen buah dan sayuran potong segar yang berbasis di California.

Hamburger Quarter Pounder tidak akan tersedia untuk sementara waktu di beberapa negara bagian saat McDonald’s melakukan beberapa perubahan pasokan. Gerai raksasa makanan cepat saji ini di Colorado, Kansas, Utah, Wyoming, dan sebagian Idaho, Iowa, Missouri, Montana, Nebraska, Nevada, New Mexico, dan Oklahoma untuk sementara tidak lagi menggunakan pasokan bawang bombai iris dan potongan daging sapi Quarter Pounder yang ada saat ini.

Beberapa jaringan restoran cepat saji, seperti KFC, Pizza Hut, Taco Bell, dan Burger King, dilaporkan telah menyingkirkan bawang bombai dari beberapa outlet mereka di negara tersebut di tengah merebaknya wabah E. coli.

E. coli merupakan kelompok bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada usus (saluran pencernaan), saluran kemih, dan bagian tubuh lainnya. Biasanya, bakteri ini dapat hidup di dalam usus seseorang tanpa membuatnya sakit. Namun, beberapa galur (strain) dapat membuat seseorang sakit dengan menderita diare, muntah, dan demam.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan