Banner

IMF sebut perekonomian global terancam terjebak dalam jalur pertumbuhan rendah dan tingkat utang tinggi

Foto yang diabadikan pada 19 Oktober 2024 ini menunjukkan suasana di sebuah pasar buah dan sayuran yang berada di Dhaka, Bangladesh. (Xinhua)

Perekonomian global terancam terjebak dalam jalur pertumbuhan rendah dan tingkat utang tinggi, mendorong IMF mendesak para pembuat kebijakan untuk mengatasi utang dan melaksanakan reformasi propertumbuhan.

 

Washington, AS (Xinhua/Indonesia Window) – Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) pada Kamis (24/10) memperingatkan bahwa perekonomian global terancam terjebak dalam jalur pertumbuhan rendah dan tingkat utang tinggi, mendesak para pembuat kebijakan untuk mengatasi utang dan melaksanakan reformasi propertumbuhan.

“Perekonomian global terancam terjebak dalam jalur pertumbuhan rendah dan tingkat utang tinggi, yang berarti pendapatan yang lebih rendah dan lapangan kerja yang lebih sedikit. Itu juga berarti pendapatan pemerintah yang lebih rendah, yang mengarah pada lebih sedikitnya investasi untuk mendukung keluarga dan memerangi tantangan jangka panjang seperti perubahan iklim,” demikian disampaikan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) Kristalina Georgieva dalam sebuah konferensi pers pada Pertemuan Tahunan IMF dan World Bank Group 2024 yang sedang berlangsung.

Pertama-tama, Georgieva menyerukan kepada para pembuat kebijakan di seluruh dunia untuk memastikan bahwa inflasi kembali ke target, menambahkan bahwa tip untuk bank sentral saat ini adalah “menyelesaikan pekerjaan inflasi tanpa merusak pasar lapangan kerja yang tidak perlu dilakukan.”

Kedua, “sekarang adalah waktunya untuk mengatasi utang dan defisit setelah pemberian dukungan fiskal bertahun-tahun yang sangat dibutuhkan sebagai langkah tanggap darurat. Sekarang adalah waktunya untuk membangun kembali penyangga fiskal di sebagian besar negara. Hal ini dapat dilakukan secara bertahap, tetapi harus dimulai sekarang,” lanjutnya.

Banner

Ketiga dan yang paling penting, katanya, sangat penting bagi negara-negara untuk melakukan reformasi propertumbuhan, mulai dari memangkas birokrasi hingga memperbaiki tata kelola. Georgieva menekankan bahwa menurut analisis IMF, reformasi ini dapat mendongkrak output hingga 8 persen selama empat tahun di negara-negara berkembang.

Dalam World Economic Outlook (WEO) terbaru yang dirilis pada Selasa (22/10), IMF mempertahankan proyeksi pertumbuhan global pada 2024 sebesar 3,2 persen, konsisten dengan proyeksinya pada Juli. Selain itu, prospek pertumbuhan untuk lima tahun ke depan tetap lesu, yaitu 3,1 persen. Ini merupakan tingkat pertumbuhan terendah dalam beberapa dekade terakhir.

Ekonomi-ekonomi maju diproyeksikan tumbuh 1,8 persen tahun ini, sementara emerging market dan negara-negara berkembang akan tumbuh 4,2 persen. Ekonomi China berada di jalur yang tepat untuk tumbuh sebesar 4,8 persen, menurut proyeksi tersebut.

Perekonomian global terancam terjebak
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) Kristalina Georgieva berbicara dalam sebuah konferensi pers di Washington DC, Amerika Serikat (AS), pada 24 Oktober 2024. (Xinhua/Hu Yousong)

Menanggapi pertanyaan dari Xinhua, Georgieva mengatakan dalam konferensi pers itu bahwa IMF harus dengan cermat menilai langkah-langkah yang baru-baru ini diumumkan oleh otoritas berwenang China untuk dapat menentukan apa sebenarnya dampak yang mungkin terjadi, sambil menyebutkan bahwa “ada langkah-langkah yang menuju ke arah yang benar.”

Kepala IMF itu menyatakan bahwa selama beberapa waktu, China telah dihadapkan pada sebuah pilihan, yakni melanjutkan kebijakan-kebijakan pertumbuhan yang didorong oleh ekspor atau mendorong konsumsi domestik, dan mengalihkan mesin pertumbuhan ke konsumen China. “Kami berpandangan bahwa karena ekonomi China telah bertumbuh begitu besar, maka konsumsi domestiklah yang menjadi sumber pertumbuhan yang dapat diandalkan,” ujarnya.

Dalam jangka pendek, satu hambatan besar bagi kepercayaan konsumen adalah di sektor properti. Tindakan tegas untuk mengatasi masalah itu akan membantu meningkatkan kepercayaan konsumen, ujarnya.

Banner

Ke depannya, “dengan adanya reformasi jaminan sosial dan pensiun yang memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa mereka tidak perlu menabung secara berlebihan, mereka dapat mengandalkan sistem itu, ini berarti mereka akan membelanjakan lebih banyak uang,” lanjutnya.

“Memperhatikan sektor-sektor ekonomi yang kurang berkembang dari sudut pandang konsumen, seperti perawatan kesehatan, pendidikan, perawatan lansia, serta menjadikan layanan sebagai penggerak pertumbuhan, itu akan membantu,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa “Saya yakin para pemimpin di China sedang mempertimbangkan pilihan-pilihan ini.”

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan