Banner

Kanselir Jerman angkat bicara, tolak proteksionisme dan perang dagang

Kanselir Jerman Olaf Scholz berbicara dalam sebuah konferensi pers di Berlin, Jerman, pada 24 Juli 2024. (Xinhua/Li Hanlin)

Kanselir Jerman menolak langkah-langkah proteksionis yang dapat membahayakan kerja sama internasional, sembari menggarisbawahi bahwa “proteksionisme dan perang dagang (justru) merugikan kita.”

 

Stuttgart, Jerman (Xinhua/Indonesia Window) – Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Senin (21/10) menyampaikan penolakannya terhadap langkah-langkah proteksionis yang dapat membahayakan kerja sama internasional, sembari menggarisbawahi bahwa “proteksionisme dan perang dagang (justru) merugikan kita.”

“Sebagai negara pengekspor, kami menekankan pentingnya perdagangan terbuka dengan seluruh dunia,” ujar Scholz dalam sebuah pidato di acara pembukaan pabrik daur ulang baterai Mercedes-Benz yang baru di Kuppenheim, kota yang terletak di Negara Bagian Baden-Wuerttemberg, Jerman barat daya.

Scholz mengungkapkan bahwa meskipun negara-negara seperti China, Jepang, dan Korea Selatan memproduksi kendaraan yang berkualitas tinggi, perusahaan Jerman tidak perlu takut dengan persaingan ini.

“Mayoritas mobil yang diproduksi di China dan diimpor ke Jerman berasal dari pabrikan Jerman dan internasional,” ungkapnya, menyoroti kesalahpahaman umum yang berkembang dalam perbincangan publik.

Kanselir Jerman menolak langkah
Orang-orang mengunjungi paviliun Guangzhou Automobile Group Co., Ltd. (GAC Group) di ajang Paris Motor Show 2024 saat media day di Paris, Prancis, pada 14 Oktober 2024. (Xinhua/Gao Jing)

Scholz menegaskan kembali penolakannya terhadap pemberlakuan tarif yang berpotensi merugikan kepentingan Jerman, sembari menyerukan kepada Uni Eropa (UE) agar menggunakan instrumen perdagangan untuk menjamin proses perdagangan yang adil. “Sebagai negara pengekspor, kami menghargai perdagangan terbuka dengan seluruh dunia. Dan, itulah mengapa kami tidak memerlukan (penerapan) tarif yang terbaik, namun mobil-mobil terbaik dan teknologi yang paling modern,” tutur Scholz menekankan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan