Banner

AS desak Israel untuk perbaiki situasi kemanusiaan di Gaza

Foto yang diabadikan pada 15 Oktober 2024 ini menunjukkan sebuah tempat penampungan sementara bagi pengungsi di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Surat yang ditandatangani bersama oleh Menlu AS dan Menhan AS ditujukan kepada Menhan Israel dan Menteri Urusan Strategis Israel, memperingatkan bahwa jika Israel gagal meningkatkan akses bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza, Israel akan berisiko melanggar UU AS yang mengatur bantuan militer asing.

 

Washington, AS (Xinhua/Indonesia Window) – Pemerintahan Joe Biden pada Selasa (15/10) mengonfirmasi bahwa menteri luar negeri (menlu) dan menteri pertahanan (menhan) Amerika Serikat (AS) telah menandatangani bersama sebuah surat pada Ahad (13/10) yang dikirim ke mitra setara mereka di Israel. Surat tersebut mendesak Israel untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza dalam 30 hari ke depan.

Dalam sebuah jumpa pers pada Selasa, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengonfirmasi kepada para wartawan mengenai surat yang ditandatangani bersama oleh Menlu AS Antony Blinken dan Menhan AS Lloyd Austin, yang ditujukan kepada Menhan Israel Yoav Gallant dan Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer.

Surat tersebut dimaksudkan “untuk memperjelas kekhawatiran kami tentang tingkat bantuan kemanusiaan yang telah masuk ke Gaza,” ujar Miller, seraya menambahkan bahwa AS menganggap surat itu “sebagai bentuk komunikasi diplomatik pribadi yang tidak dimaksudkan untuk dipublikasikan dari pihak kami.”

Menurut laporan CNN, surat tersebut memperingatkan bahwa jika Israel gagal meningkatkan akses bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza, Israel akan berisiko melanggar UU AS yang mengatur bantuan militer asing. Sebagai konsekuensinya, hal itu dapat mengancam bantuan militer AS untuk Israel.

Surat itu menyatakan bahwa di bawah UU AS, departemen luar negeri dan pertahanan harus terus mengkaji kepatuhan Israel terhadap janjinya untuk tidak membatasi aliran bantuan ke Gaza.

Jangka waktu 30 hari yang diberikan oleh AS berarti bahwa apabila Israel tidak mengindahkan peringatan AS, maka konsekuensi-konsekuensi potensial, jika ada, akan berlaku setelah pemilihan presiden AS pada 5 November mendatang.

Ketika diminta menjelaskan tenggat waktu tersebut, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengarahkan para wartawan ke Departemen Luar Negeri AS untuk mendapatkan penjelasan. Kirby mengatakan pemerintahan Biden juga telah mengirim surat kepada Israel pada April, yang isinya “mengajukan permintaan serupa untuk langkah-langkah konkret terkait bantuan kemanusiaan.”

Dikatakan Kirby, surat terbaru itu “terkait dengan penurunan baru-baru ini” dalam aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza. “Namun, bukan berarti kami tidak pernah menyampaikan kekhawatiran ini secara tertulis kepada pihak Israel sebelumnya,” tambahnya.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan