Banner

Laporan wadah pemikir Xinhua peringatkan tantangan media dari penyalahgunaan AI

Staf dari Reacool Medical Technology Co., Ltd., memperagakan aplikasi pelatihan rehabilitasi penghilang rasa nyeri di Vision Valley of China di Kota Wuhu, Provinsi Anhui, China timur, pada 20 September 2024. China Speech Valley di Kota Hefei, Vision Valley of China di Kota Wuhu, dan China Sensor Valley di Kota Bengbu, adalah tiga zona demonstrasi utama untuk industri kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di Provinsi Anhui. Dalam beberapa tahun terakhir, Anhui terus mengembangkan industri AI-nya secara aktif melalui pembinaan talenta dan investasi modal. Berbagai produk dan aplikasi baru seperti sistem deteksi kualitas AI industri, wafer MEMS, dan model besar AI berhasil dikembangkan. (Xinhua/Xiao Benxiang)

Penyalahgunaan AI telah berkontribusi pada produksi dan penyebaran misinformasi yang meluas, merusak kepercayaan sosial yang penting bagi organisasi berita, dan memicu krisis global dalam kredibilitas lanskap informasi.

 

Urumqi, Daerah Otonom Uighur Xinjiang (Xinhua/Indonesia Window) – Kantor Berita Xinhua pada Senin (14/10) merilis sebuah laporan wadah pemikir (think tank) yang menyoroti tantangan dan risiko bagi industri media yang disebabkan oleh penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Laporan tersebut, yang berjudul ‘Tanggung Jawab dan Misi Media Berita di Era AI’ (Responsibility and Mission of News Media in AI Era), dirilis oleh wadah pemikir di bawah naungan Kantor Berita Xinhua pada acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Media Dunia (World Media Summit/WMS) keenam yang sedang berlangsung di Urumqi, ibu kota Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut.

Laporan itu menyatakan bahwa penyalahgunaan AI telah berkontribusi pada produksi dan penyebaran misinformasi yang meluas, merusak kepercayaan sosial yang penting bagi organisasi berita, dan memicu krisis global dalam kredibilitas lanskap informasi.

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa penggunaan AI yang semakin luas dalam penyebaran informasi telah memperkenalkan variabel-variabel signifikan ke dalam lanskap opini publik global.

Penyalahgunaan AI telah berkontribusi
Seorang anak mengamati tangan mekanis dalam Konferensi AI Dunia (World AI Conference) 2024 yang berlangsung di Shanghai, China timur, pada 5 Juli 2024. Robot berteknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang menampilkan berbagai keterampilan memukau banyak pengunjung dalam Konferensi AI Dunia 2024. (Xinhua/Fang Zhe)

Bias inheren dalam data dan algoritma, ditambah dengan fenomena “filter bubble”, menghadirkan tantangan bagi pengembangan kognitif dan pembentukan nilai yang independen, rasional, dan sehat, menurut laporan tersebut.

Selain itu, laporan tersebut juga memperingatkan tentang meningkatnya risiko manipulasi opini publik dan perang informasi yang dipicu oleh AI.

Laporan itu menyebutkan bahwa dengan dukungan AI, metode manipulasi opini terus berkembang, dan alat-alat terus ditingkatkan, yang mengarah pada ekosistem opini publik yang semakin kompleks dan buram.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan