Banner

Tenaga profesional EV China dan Eropa serukan kerja sama dan tolak proteksionisme perdagangan

Foto yang diabadikan pada 27 September 2024 ini menunjukkan suasana di Kongres Kendaraan Energi Baru Dunia (World New Energy Vehicle Congress/WNEVC) 2024 di Haikou, Provinsi Hainan, China selatan. (Xinhua/Pu Xiaoxu)

Dengan perkembangan teknologi mutakhir yang intensif, penelitian kolaboratif dan kerja sama rantai industri global menjadi kian penting bagi industri otomotif.

 

Haikou, China (Xinhua/Indonesia Window) – Para produsen dan pakar kendaraan listrik (electric vehicle/EV) China dan Eropa menyerukan kerja sama global dan menentang proteksionisme perdagangan dalam Kongres Kendaraan Energi Baru Dunia (World New Energy Vehicle Congress/WNEVC) 2024 yang sedang berlangsung.

Dengan perkembangan teknologi mutakhir yang intensif, penelitian kolaboratif dan kerja sama rantai industri global menjadi kian penting bagi industri otomotif, kata Hildegard Mueller, presiden Asosiasi Industri Otomotif Jerman (VDA), dalam kongres tersebut pada Sabtu (28/9).

“Namun pada 2024, kami mengamati peningkatan sentimen proteksionisme secara global. Salah satu contohnya adalah investigasi antisubsidi Uni Eropa (UE) terhadap EV yang diimpor dari China,” kata Mueller.

“Bagi UE, memberlakukan tarif antisubsidi bukanlah jawaban untuk tantangan yang dihadapi industri otomotif Eropa. Sebaliknya, ini bisa dengan mudah berkembang menjadi konflik perdagangan baru, memicu badai proteksionisme,” kata Mueller.

Dia percaya bahwa untuk setiap negara dan kawasan, setiap pasar, dan setiap industri, yang dibutuhkan hanyalah strategi industri yang aktif, seraya menambahkan bahwa Eropa secara khusus harus memastikan bahwa kondisi untuk bisnis ditingkatkan.

Dia menyatakan bahwa industri otomotif Jerman berpegang teguh pada prinsip-prinsip perdagangan yang bebas dan adil. “Kami di VDA akan terus mengadvokasi pasar terbuka, globalisasi, perdagangan internasional dan investasi, serta, yang terpenting, kerja sama dan dialog berkelanjutan,” imbuhnya.

CEO Geely Auto Group Gan Jiayue juga menyerukan agar industri kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) memperkuat kolaborasinya demi mencapai keuntungan bersama.

Beberapa negara dan kawasan sedang mencoba untuk membatasi aplikasi NEV China dengan memberlakukan tarif tambahan dan menetapkan standar teknis, kata Gan dalam kongres pada Sabtu itu, seraya menambahkan bahwa jika UE memberlakukan tarif tambahan, UE tidak hanya akan menghambat pembangunan ekonomi China, tetapi juga merugikan kepentingannya sendiri.

Industri otomotif adalah industri kerja sama global, dan Geely selalu berpegang pada perdagangan bebas dan persaingan yang adil, kata Gan.

Jochen Goller, anggota dewan manajemen BMW AG, juga berpidato dalam konferensi tersebut, membagikan wawasan tentang transisi rendah karbon dan kerja sama global, serta menyatakan optimisme terhadap pasar NEV di China.

“BMW Group sangat yakin bahwa keterbukaan teknologi adalah satu-satunya jalur berkelanjutan menuju masa depan yang netral karbon, karena kami harus memenuhi beragam kebutuhan pelanggan di seluruh dunia, dan untuk memajukan mobilitas individu menuju masa depan yang ramah lingkungan,” ujar Goller dalam pidatonya.

BMW sangat yakin bahwa kerja sama mendorong kemakmuran dan pertumbuhan, ujarnya, seraya menambahkan bahwa untuk melanjutkan kisah sukses otomotif yang unik ini, berbagai tantangan utama harus diatasi dan diselesaikan bersama.

Mengusung tema ‘Evolusi Rendah Karbon dan Kerja Sama Global’ (Low Carbon Evolution and Global Cooperation), WNEVC 2024 digelar di Haikou, ibu kota Provinsi Hainan, China selatan, mulai dari 27 hingga 29 September tahun ini.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner
Banner

Iklan